Anies Menilai, Revolusi Mental yang Digaungkan Presiden Jokowi Belum Terlaksana dengan Baik

- 6 Februari 2024, 10:02 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat berkampanye di Pamekasan, Jawa Timur pada 31 Januari 2024.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat berkampanye di Pamekasan, Jawa Timur pada 31 Januari 2024. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/

"Artinya, tidak ada 'ordal' (orang dalam). Kita semua melihat sekarang masih banyak (fenomena, Red.) 'ordal'," ujarnya.

Kemudian Anies juga membahas tentang UKT (uang kuliah tunggal), yangmana baru saja ramai soal uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal dan ada mahasiswa yang jika tidak bisa membayar UKT dianjurkan untuk memanfaatkan layanan pinjaman "online" (pinjol).

Ia menilai anjuran untuk gunakan pinjaman online untu membayar UKT melesetnya jauh sekali dari 'spirit' yang ada di Revolusi Mental.

Baca Juga: Anies Kampanye Akbar di Bandung Didampingi Surya Paloh dan Jusuf Kalla

Kunci dari Revolusi Mental, menurutnya  sebagaimana artikel yang ditulis tersebut sebenarnya adalah contoh dan keteladanan dari pemimpin.

"Itu kalimat di situ. Bahasa kita 'ing ngarso sung tuladha'. Yang di depan harus memberi contoh. Jadi, kami melihat ini sebagai PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan," ucapnya.

Anies sendiri tidak menampik bahwa ide tentang Revolusi Mental, merupakan gagasan yang baik, namun sayangnya dalam perjalanannya tidak lagi menjadi fokus perhatian dan pegangan.

Baca Juga: Debat Kelima, Capres Anies Baswedan Pertegas Diri Melalui Aksesori

"Saya melihat ini (Revolusi Mental, Red.) sebuah gagasan yang baik, tapi belum terlaksana dengan baik. Insya Allah, ketika kami bertugas itu dituntaskan supaya menjadi kenyataan di Indonesia,"Ujarnya tegas.***

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah