Konflik Iran dan Israel, ESDM Jelaskan Potensi Harga Minyak Mentah Indonesia

- 15 April 2024, 23:53 WIB
Ilustrasi minyak mentah
Ilustrasi minyak mentah /Reuters/Dado Ruvic/

HARIAN BOGOR RAYA - Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) memiliki potensi menyentuh angka 100 dolar AS per barel. Hal itu sebagai dampak dari konflik antara Iran dan Israel.

Demikian penjelasan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji terkait harga minyak mentah Indonesia.

Sebelum konflik antarnegara Timur Tengah itu pecah, harga minyak mentah sudah meningkat 5 dolar AS per barel per bulan sejak Februari 2024.

Baca Juga: Sedang Tren Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Pemerintah Curhat Keputusan Pertamina Soal BBM

Sementara, Direktur Utama PT. Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjamin stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) setelah adanya.serangan Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April kemarin. Serangan itu dikhawatirkan akan menyebabkan meroketnya harga minyak mentah dunia.

"Kecenderungan harga minyak mentah naik, namun kami tetap memastikan pasokan BBM nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat," ujar Riva, dilansir dari Antara.

Soal sisi harga, katanya Pertamina telah ambil kebijakan menahan tarif BBM sekalipun biaya produksi mengalami peningkatan seiring naiknya harga minyak mentah dunia. Hal ini merupakan arahan dari pemerintah untuk menahan harga BBM hingga paruh pertama 2024.

Baca Juga: Sedang Tren Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Pemerintah Curhat Keputusan Pertamina Soal BBM

"Sebagai perusahaan negara, kami mendukung upaya pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif," kata dia.

Lebih lanjut, Riva menegaskan pihaknya bakal menjamin kestabilan stok BBM, terutama pada Hari Raya Idul Fitri 2024, di mana peningkatan konsumsi BBM menjadi sebuah keniscayaan akibat adanya arus mudik dan arus balik.

Dia mengatakan pasokan BBM tersedia jauh lebih tinggi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik maupun arus balik Lebaran 2024. Misalnya untuk ketahanan stok Pertalite di level 20 hari, Pertamax 41 hari, Pertamax Turbo 58 Hari, Solar dan Biosolar 22 hari, Pertamina Dex 70 hari, serta avtur 41 hari.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Arus Balik, Transjakarta Beroperasi Mulai Dinihari

"Penambahan stok selama masa Satgas RAFI telah disiapkan sejak Satgas Natal dan Tahun Baru untuk memastikan kebutuhan nasional terpenuhi dengan baik," ujar Riva Siahaan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah