Catatan Penting Jamaah Haji Indonesia, dari Masalah MCK Hingga Tenda

- 19 Juni 2024, 16:56 WIB
Ilustrasi Jamaah haji melakukan lontar jumrah di kawasan jamarat, Mina
Ilustrasi Jamaah haji melakukan lontar jumrah di kawasan jamarat, Mina /Dok. Kemenag RI /

HARIAN BOGOR RAYA - Ada catatan terkait terbatasnya ketersediaan MCK (mandi, cuci, kakus). Jamaah haji Indonesia kerap antre panjang demi bisa memakai fasilitas MCK pada waktu-waktu tertentu, khususnya menjelang tiba waktu shalat.

"Bahkan, kami temukan beberapa jamaah terpaksa buang air kecil di luar toilet, yang tentu saja mengganggu kenyamanan," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, masih soal catatan jamaah haji. Sorotan lainnya soal kesulitan mendapatkan akses tenda bagi jamaah lanjut usia (lansia) yang harus dinaiki dengan tangga.

"Di maktab 72, tenda JKS 10 dan JKS 11, jamaah lansia mengalami kesulitan untuk naik tangga. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk menciptakan haji yang ramah lansia," katanya.

Baca Juga: Inbauan Penting PPIH Bagi Jamaah Haji

Soal ketersediaan makanan, tambahnya, meskipun sudah ada perbaikan, ternyata masih banyak keluhan soal menu makanan. Harapan dirinya, DPR dan pemerintah bisa memastikan pengadaan konsumsi yang beragam dan sesuai dengan cita rasa Nusantara. "Ada keluhan bahwa menu makanan kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit, dan selama di Makkah, menunya hanya daging paha semua. Ini perlu diperbaiki ke depannya," tuturnya.

Ace Hasan mengingatkan perlu ada perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia ke depannya. "Ini semua harus menjadi bahan perbaikan, terutama untuk memastikan ketersediaan toilet yang memadai dan makanan yang sesuai selera jamaah," kata dia.

Ia juga menjelaskan beberapa catatan lainnya saat melakukan inspeksi dadakan ke tenda jamaah haji Indonesia di Mina, Makkah, Arab Saudi, dan barus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Juga: Seorang Pria Lansia di Caringin Ditemukan dengan Kondisi Membusuk Dirumahnya

"Di JKS 11, yang seharusnya menampung 440 orang jamaah, ternyata hanya memiliki kapasitas sekitar 380 orang. Akibatnya, sekitar 50 orang jamaah harus dipindahkan ke tenda lain," kata Ace Hasan, dilansir dari Antara.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah