Network
HARIAN BOGOR RAYA - Rekaman video mengenai detik-detik tragis seorang atlet binaraga bernama Justyn Vicky mengalami kecelakaan saat mengangkat barbel seberat lebih kurang 210 kg telah menjadi viral di media sosial.
Peristiwa nahas itu terjadi di The Paradise Bali, tempat gym Justyn bekerja ketika ia sedang berolahraga, dan telah mengejutkan semua orang, terutama para pelaku olahraga pembentuk tubuh.
Menurut laporan Channel News Asia, kejadian mengerikan itu terjadi pada tanggal 15 Juli lalu, di sebuah gym di Bali. Dalam video yang menjadi viral di media sosial, terlihat Justyn Vicky tengah mengangkat beban pada pundaknya, dan didampingi oleh seorang asisten atau spotter.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Fakta Olahraga Berkala Sepanjang Seminggu Atau Hanya di Akhir Pekan
Dalam video tersebut, Justyn berusaha melakukan squat-press dengan barbel di pundaknya. Namun, sayangnya, Justyn tampak tidak mampu berdiri tegak setelah melakukan squat. Ia jatuh kembali ke posisi duduk yang mengakibatkan barbel jatuh di leher belakangnya. Asisten yang membantu Justyn juga tampak kehilangan keseimbangan dan jatuh ke belakang bersama.
Kecelakaan mengerikan itu menyebabkan Justyn mengalami patah leher dan tekanan kritis pada saraf vital yang terhubung ke jantung dan paru-paru. Meskipun segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi darurat, namun sayangnya, Justyn Vicky meninggal dunia tak lama setelahnya.
Kecelakaan ini telah menjadi sorotan di media sosial dan menyita perhatian masyarakat, khususnya para penggemar olahraga dan dunia binaraga. Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi semua orang akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat melakukan latihan angkat beban. Latihan angkat beban memang merupakan latihan yang efektif untuk meningkatkan kekuatan dan kebugaran tubuh, namun juga dapat membawa risiko jika tidak dilakukan dengan benar dan hati-hati.
Baca Juga: Ini 5 Macam Olahraga Bola yang Populer
Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan teknik dan posisi yang benar saat melakukan gym angkat beban, dan jika memungkinkan, sebaiknya dilakukan di bawah bimbingan instruktur atau pelatih yang berpengalaman.
