Mantan CEO Twitter Ungkap Kasus Blokir dan Ancaman Twitter di Beberapa Negara

- 13 Juni 2023, 14:28 WIB
Ilustrasi Twitter.
Ilustrasi Twitter. /Pixabay/Geralt/

HARIAN BOGOR RAYA - Platform media sosial Twitter pernah dapat ancaman di Nigeria dan Turki, dengan pembatasan akses platform media sosial itu.

"Turki sangat mirip (dengan India), kami mendapat begitu banyak permintaan dari Turki. Kami melawan Turki di pengadilan mereka dan sering menang, tetapi mereka mengancam akan menutup kami terus-menerus," kata pendiri sekaligus mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, 

Menurut Jack, situasi di Nigeria tak jauh beda. Twitter tidak dapat menempatkan karyawannya di negara tersebut karena takut akan ancaman dari pemerintah yang membahayakan mereka.

Baca Juga: Rekam Jejak Ella Irwin, Mengundurkan Diri dari Jabatan di Twitter

Nigeria pernah memblokir Twitter pada tahun 2021 setelah platform media sosial itu menghapus cuitan dari Presiden Muhammadu Buhari yang saat itu mengancam akan menghukum kelompok separatis regional.

Nigeria mencabut blokir Twitter pada awal 2022 setelah Twitter setuju untuk membuka kantor regional, dan beberapa poin perjanjian lain dengan pihak pemerintah.

Ia pun mengatakan bahwa media sosial Twitter pernah terancam diblokir oleh pemerintah India, Nigeria, dan Turki jika tidak menuruti permintaan untuk membatasi unggahan beberapa akun tertentu.

Baca Juga: Viral di Twitter, Pria Ini Nikahi Kekasih Pakai Mahar Tiket Coldplay di Jakarta  

Sementara, Jack Dorsey menjabat sebagai CEO Twitter hingga 2021 sebelum perusahaan yang didirikannya itu dibeli oleh Elon Musk pada 2022.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x