Mantan CEO Twitter Ungkap Kasus Blokir dan Ancaman Twitter di Beberapa Negara

- 13 Juni 2023, 14:28 WIB
Ilustrasi Twitter.
Ilustrasi Twitter. /Pixabay/Geralt/

Ancaman pemblokiran Twitter merupakan buntut dari kebijakan pemerintah negara-negara tersebut yang menerapkan sensor di media daring untuk membatasi aktivitas gerakan demonstrasi dan jurnalis yang mengkritik pemerintah di media sosial.

"India contohnya, India adalah negara yang menyampaikan permintaan kepada kami seputar protes petani dan seputar jurnalis tertentu yang mengkritik pemerintah," kata Jack dalam sebuah wawancara dikutip dari Indian Express pada Selasa.

 Baca Juga: CEO Twitter Beberkan Kebijakan Pembebanan Biaya Terkait Konten Artikel Secara Individual

India sempat dilanda gerakan demonstrasi pada 2021 lalu karena penetapan beberapa aturan terkait pertanian yang ditentang oleh para petani di negara tersebut. Demonstrasi tersebut menjadi salah satu yang terbesar dihadapi oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dan partainya Bharatiya Janata Party (BJP).

"Itu (ancaman) terwujud dalam berbagai cara seperti: 'Kami akan menutup Twitter di India,' yang merupakan pasar sangat besar bagi kami; 'kami akan menggerebek rumah karyawan Anda,' yang mana mereka melakukannya; 'kami akan menutup kantor Anda jika Anda tidak mengikutinya.' Dan inilah India, negara demokrasi," kata Jack.

Pemerintah India menyangkal tudingan terkait kebijakan sensor di media sosial. Pihaknya mengatakan hanya membatasi penyebaran hoaks dan unggahan yang mengganggu keamanan serta ketertiban negara.***

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah