Network
HARIAN BOGOR RAYA - Socio Eco Journalism memberikan memberikan informasi yang lebih dalam dan kontekstual kepada pembaca sehingga mereka dapat memahami lebih baik bagaimana isu-isu sosial dan ekonomi memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka dan masyarakat secara keseluruhan, hal tersebut dipaparkan oleh jurnalis senior Deni Yudiawan.
Menurut Deni Yudiawan, 'demand' dalam Socio Eco Journalism pertama mencari informasi apa saja tentang kesukaan pembaca dan apa saja keinginan pembaca.
"Demand tentang kesukaan pembaca saat ini, dua tahun terakhir telah berubah, dalam riset Google Indonesia diutarakan di mana kecenderungan orang untuk mencari data atau di mesin pencari lewat internet sangat tinggi", ujar Deni Yudiawan dalam keterangannya dalam acara Journalist Camp 2023 PRMN x Eiger di Sariater Subang, Kamis 24 Agustus 2023.
Baca Juga: Saat Musim Kemarau Begini Tips Menghadapi Bahaya Angin Malam
Menurutnya, perilaku masyarakat usai pandemi Covid-19 banyak berubah, yaitu merubahnya pola pikir, dan mencari identitas. Eco Socio Journalism juga berusaha untuk memahami implikasi lebih luas dari berita, seperti dampaknya terhadap keadilan sosial, ketidaksetaraan, lingkungan, dan kehidupan masyarakat pada umumnya.
"Keinginan sebelum pandemi dan setelah pandemi berbeda atau berubah, adanya peningkatan kapasitas diri. Banyak orang saat ini mencari informasi lewat internet untuk meningkatkan kapasitas diri, faktanya banyak saat ini membeli kelas, kursus via daring", ujar Deni.
Lalu usai pandemi juga keinginan masyarakat untuk mencari informasi budaya lokal dan mencari sesuatu yang khas atau lokal, dan hemat meningkat.
Baca Juga: Mengatasi Imbas Polusi Udara: 10 Tips Kesehatan yang Penting
"Masyarakat kini mencari apa yang bisa dicari di daerah atau di lokal. Pencarian tentang healing meningkat pesat, intinya. Value dengan pengeluaran atau uang yang sedikit atau hemat bisa healing atau berlibur seperti staycation, glamping, camping dan sebagainya", tambah Deni.
