Network
HARIAN BOGOR RAYA - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Profesor Dedi Jusadu mengaku bahwa hasil penelitian dirinya sudah diujicoba pada skala produksi oleh pembudidaya ikan patin Jambi. Ujicoba itu melalui kerja sama antara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi pada tahun 2018 terlait inovasi pakan mandiri dengan formula IPB yang mengandung kayu manis.
Hasil pengujian itu menunjukkan, ikan patin yang diberi pakan formula IPB mengonsumsi pakan lebih sedikit, tapi menghasilkan biomassa panen yang lebih tinggi.
Daging ikan yang diberi pakan formula IPB pun mengandung lemak hampir 50 persen lebih rendah dan kadar protein yang lebih tinggi daripada daging ikan yang mengonsumsi pakan standar, serta memiliki warna yang lebih putih dan tidak berbau.
Baca Juga: Pihak Kepolisian Olah TKP Insiden Ledakan Laboratorium GC ilmu nutrisi dan Makanan Ternak Kampus IPB
Pria yang juga pakar akuakultur meneliti bahwa kayu manis dan daunnya dapat meningkatkan kualitas daging ikan air tawar bernilai ekonomi tinggi hasil budidaya perairan atau akuatik seperti nila dan patin.
Profesor Dedi di Kota Bogor, Senin, mengemukakan bahwa dari hasil penelitiannya fungsi kayu manis terkonfirmasi pada beberapa organisme akuakultur meningkatkan pemanfaatan karbohidrat sebagai sumber energi sehingga efisiensi pemanfaatan protein dan pakan menjadi lebih tinggi.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penggunaan kayu manis, daun kayu manis dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya yaitu sinnamaldehid terbukti dapat berperan pada pemanfaatan karbohidrat sebagai sumber energi," jelasnya, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Ahli IPB Ungkap Perlunya Perubahan Perilaku dan Sosial Masyarakat Indonesia Soal Gula
Selain itu, tambahnya, kayu manis dapat juga meningkatkan kualitas daging beberapa komoditas ikan air tawar ekonomis penting seperti ikan nila dan ikan patin.
