Alasan Kopi Jadi Tambahan Bagus Buat Diet Kelola Berat Badan

- 26 Oktober 2023, 12:50 WIB
Ilustrasi kopi hitam. (ANTARA/Pixabay.com/Christoph)
Ilustrasi kopi hitam. (ANTARA/Pixabay.com/Christoph) /

HARIAN BOGOR RAYA - Minum kopi bisa jadi tambahan bagus untuk diet pendukung pengelolaan berat badan. Penting diingat, tambahkan gula ke dalam cangkir kopi bisa jadi tidak bawa manfaat.

“Gula merupakan karbohidrat sederhana yang artinya cepat dicerna, diserap, dan diubah menjadi energi (kalori) oleh tubuh kita,” kata pakar gizi sekaligus Director of Nutrition Affairs for the National Dairy Council Kerry Hackworth, RDN.

Katanya, gula sederhana tidak membantu kita merasa kenyang. Hal itu membuat makan berlebihan dan punya potensi menambah berat badan. Daripada menambahkan pemanis pada kopi, rekomendasi Hackworth orang-orang untuk menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis, beberapa krimer non-susu favorit, atau bahkan hanya susu.

Baca Juga: Ok Taecyeon Bahas Kopi Dengan Hottest

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein yang ditemukan dalam susu dapat meningkatkan efek anti-inflamasi kopi,” kata dia.

Kemudian, terkait penggunaan pemanis buatan, masih banyak yang belum diketahui.

“Diperlukan lebih banyak penelitian mengenai hubungan antara pemanis bebas gula dan berat badan, tetapi pemanis bebas gula dapat menjadi pengganti yang tepat jika tidak berlebihan,” pakar gizi Melissa Mitri, MS, RD.

Baca Juga: Studi Ungkap Beberkan Hubungan Alzheimer, Gula Darah Tinggi, dan Kolesterol

Jelas Mitri, meski gula buatan dapat membantu menurunkan asupan kalori, tetap penting untuk menyadari berapa banyak yang dikonsumsi.

Sementara, peneliti melalui sebuah studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan menambahkan kopi ke dalam pola makan seimbang bisa meningkatkan metabolisme yang akhirnya membantu orang mempertahankan berat badan sehat.

Baik kopi dengan kafein maupun tanpa kafein, memiliki senyawa alami, yakni asam klorogenat yang dianggap mendukung penurunan berat badan dan aspek kesehatan lainnya. Penelitian baru itu menemukan bahwa meskipun asupan kopi secara umum dikaitkan dengan penurunan berat badan, namun, penambahan gula ke dalam kopi dikaitkan dengan penambahan berat badan, seperti disiarkan laman Health, Kamis.

Baca Juga: Ayah Mirna Akui Kenal Petinggi Polisi, Benarkah Sambo dan Krishna Murti Terlibat Kasus Kopi Sianida?

Studi itu menguji hubungan antara perubahan konsumsi kopi, asupan kafein, dan perubahan berat badan dengan mempertimbangkan penambahan gula, krim, dengan mengevaluasi data dari tiga kohort prospektif yakni the Nurses' Health Study, the Nurses's Health Studi II dan the Health Professional Follow-up Study (HPFS).

Guna bantu peneliti memahami kecenderungan makan, peserta mengisi kuesioner frekuensi makanan selama periode penelitian yang berlangsung antara 23 hingga 24 tahun. Berat badan juga dicatat selama periode pengumpulan data untuk melacak perubahan signifikan.

Para peneliti menganalisis hubungan antara asupan kopi, krim, pemutih kopi, dan tambahan gula serta perubahan berat badan secara bersamaan setiap periode 4 tahun. Hasil studi menunjukkan peningkatan konsumsi kopi baik dengan kafein maupun tanpa kafein dikaitkan dengan penurunan berat badan selama siklus 4 tahun, baik pada pria maupun wanita.

Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan Manfaat Berjalan Setelah Makan Dapat Menurunkan Kadar Gula

Namun, hubungan itu berbeda ketika gula ditambahkan ke minuman. Peneliti menemukan bahwa menambahkan satu sendok teh gula ke dalam kopi dikaitkan dengan penambahan berat badan, bukannya penurunan berat badan.

Sementara penggunaan krim kopi tidak menunjukkan dampak signifikan secara statistik terhadap perubahan berat badan. Selain itu, memilih kopi berkafein dibandingkan versi tanpa kafein juga tidak memengaruhi hasil berat badan.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini tidak mewakili populasi umum karena pesertanya sebagian besar adalah profesional kesehatan kulit putih Amerika Serikat.

Baca Juga: Kopi Sianida, Mirna, Jesica Wongso Kembali Menguak, ini Tanggapan Kapuspenkum

Kemudian, karena kopi adalah sumber utama kafein dalam penelitian ini, peneliti tidak dapat mempelajari peran kafein dalam minuman berkafein lainnya seperti minuman energi. Terakhir, penelitian tersebut tidak memiliki informasi mengenai penambahan pemanis buatan pada kopi sebagai alternatif pengganti gula.

"Berat badan dan makanan itu kompleks dan multifaktorial. Bahkan dengan penelitian terbesar sekalipun, menarik kesimpulan tentang satu makanan atau minuman tertentu bisa sangat menantang," katanyam

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah