Pengakuan Masyarakat Soal Tradisi Manjalang Mintuo Jelang Ramadhan

- 10 Maret 2024, 21:57 WIB
Ilustrasi terkait tips rahasia agar menantu dan mertua tidak ada konflik.
Ilustrasi terkait tips rahasia agar menantu dan mertua tidak ada konflik. /Pexels/Andrea-Piacquadio

HARIAN BOGOR RAYA - Pengakuan salah satu Masyarakat Nagari Sikabau, T. Rahma Putri (31) terkait manjalang mintuo, adalah selain bentuk penghormatan, juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antara menantu dan mertua.

"Iya hari ini mau ke tempat mertua, bawa makanan juga untuk makan bersama nanti di rumah mertua," katanya, masih terkait menantu dan mertua.

Ujarnya, manjalang mintuo bukan hanya datang ke rumah dan saling maaf-bermaafan. Manjalang mintuo itu disertai membawa rantang dengan isi bermacam masakan. Makanan itu akan dihidangkan dan dimakan bersama-sama oleh menantu dan mertua.

Baca Juga: Wanita Hamil 7 Bulan Tewas Di Tangan Mertua

Sementara, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Jamhur Dt Jati, di Pulau Punjung menerangkan, selain menyambut Bulan Suci Ramadhan, manjalang mintuo juga dilakukan saat Idul Fitri.

Harapannya, tradisi manjalang mintuo bertahan saat kehidupan masyarakat, khususnya Minangkabau. Pasalnya, mengunjungi dan melakukan silaturahmi dengan orangtua yang masih hidup adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan.

"Kunjungilah kedua orang tua selagi mereka masih hidup. Tanpa makanan yang dibawa, tetaplah datang dan bersilaturahmi dengan orangtua," katanya.

Baca Juga: Sadis, ini Motif Mertua Bunuh Mantu yang sedang Hamil

Masih kata dia, dalam tradisi manjalang minantu perempuan biasanya membawa rantang berisi masakan berupa rendang, kalio ayam, ikan goreng, sambal, kue, dan berbagai macam kuliner tradisional lainnya.

"Saat ini masih banyak masyarakat yang melaksanakan tradisi manjalang mintuo sebagai bentuk penghormatan antara menantu dengan mertua," katanya.

Meski tradisi itu sudah menjadi turun-temurun, ia juga tak menampik jika ada sebagian dari masyarakat yang tidak melaksanakan. Hal ini mungkin lantaran beberapa faktor seperti jarak dan lainnya.

Baca Juga: Silaturahmi dengan Kyai Kampung se-Malang Raya, Ganjar Bahas Tentang Bagaimana Berbangsa dan Bernegara

"Mungkin hal lain karena faktor ekonomi, namun ada juga warga yang tidak membawa rantang dan hanya mengunjungi saja, tidak masalah, tidak ada larangan dan menjadi kewajiban untuk membawa sesuatu. Poin pentingnya adalah silaturahmi dan bermaafan sebelum memasuki Ramadhan," tambahnya.

Perlu diketahui, tradisi manjalang mintuo atau mengunjungi mertua oleh menantu perempuan masih bertahan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah