Network
HARIAN BOGOR RAYA - Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor (GEMPAR) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan dugaan gratifikasi yang diduga dilakukan oleh salah satu Kepala Dinas atau Kadis di Kabupaten Bogor, pada Rabu 31 Mei 2023.
Kedatangan Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor (GEMPAR) ke Gedung Merah Putih di bilangan Kuningan Jakarta tersebut, karena dugaan salah satu Kadis yang diduga menerima gratifikasi sebesar Rp1,5 miliar.
Menurut Ketua GEMPAR, Putra Nur Pratama kedatangannya ke KPK untuk melaporkan dugaan gratifikasi yang melibatkan Kepala Dinas atau Kadis di kabupaten Bogor, dengan nilai sebesar Rp1,5 miliar.
"Ya hari ini kami melakukan pelaporan resmi ke KPK, setelah melakukan advokasi dan melihat fakta yang dikumpulkan, kami memutuskan memberikan pelaporan kepada penegak supremasi Hukum dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar apa yang menjadi dugaan ini dapat dijawab sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku", ujar Putra kepada Harian Bogor, Rabu 31 Mei 2023.
Dikatakannya, adapun kejadian dugaan gratifikasi tersebut terjadi pada tahun 2021 yang lalu, yaitu antara seorang pengusaha swasta yang memberikan uang kepada salah satu kepala dinas di Kabupaten Bogor, yang mana pemberian uang tersebut melalui salah satu pekerja outsourcing dan diserahkan kepada sang Kepala Dinas.
"Pemberian uang tersebut dengan nominal yang cukup besar yaitu pemberian pertama sebesar Rp1 miliar dan yang kedua Rp500 juta dengan total yaitu Rp1,5 miliar", tambahnya.
Baca Juga: Kemensos Pastikan Akan Kooperatif Untuk Penuhi Permintaan Penyidik KPK Terkait Korupsi Bansos 2020
