Sampah Usai Pemilu Numpuk, Aktivis Lingkungan Minta Perhatian Pj Bupati Bogor

- 26 Februari 2024, 19:11 WIB
Potret Sampah APK di Bogor/Sampah Usai Pemilu Numpuk, Aktivis Lingkungan Minta Perhatian Pj Bupati Bogor
Potret Sampah APK di Bogor/Sampah Usai Pemilu Numpuk, Aktivis Lingkungan Minta Perhatian Pj Bupati Bogor /Asep S/Tim Medsos HBR-PRMN /

HARIAN BOGOR  RAYA - Sampah pasca pemilu yaitu Alat Peraga Kampanye (APK) Caleg masih menumpuk di 40 Kecamatan, Aktivis Lingkungan Hidup Bogor Raya pertanyakan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor belum berinisiatif mengolah sampah alat peraga kampanye luar ruang berbahan campuran plastik yang bermanfaat secara ekonomi.

Tumpukan sampah apk seperti baliho, spanduk dan alat peraga kampanye luar ruang lainnya diperkirakan mencapai puluhan ton volumenya, itu ternyata masih menumpuk di Panwascam di 40 Kecamatan dan belum dikelola secara benar.

Aktivis Lingkungan Hidup Bogor Raya, Sabilillah mendesak Pj Bupati Bogor untuk mendesak kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor supaya berinisiatif mengelola sampah alat peraga kampanye luar ruang yang sebagian besar terbuat berbahan campuran plastik.

Baca Juga: Rapat Penghitungan Suara Pemilu 2024 di Tajurhalang Bogor Ricuh, Begini Awalnya!

"Padahal sebelum pesta demokrasi dilaksanakan tahun ini, ia telah mengingatkan melalu puluhan media massa dan media elektronik terkait akan adanya peningkatan volume sampah plastik," ucapnya, Senin, 26 Februari 2024.

Sabilillah mengingatkan, bahwa, Pj Bupati Bogor telah menggaungkan Budaya Masyarakat Peduli Lingkungan, pada acara silaturahmi dengan para penggiat Kampung Ramah Lingkungan (KRL) dan pendamping lingkungan hidup se-Kabupaten Bogor, di Auditorium Setda, Senin 5 Februari 2024.

"Kini, saatnya beraksi libatkan segenap potensi yang ada di Kabupaten Bogor," imbuhnya.

Selain sampah pemilu yang telah ditertibkan, juga masih ditemukan sampah alat peraga kampanye luar ruang berukuran kecil dan sedang yang berceceran di pinggir jalan maupun hanyut terbawa air selokan saat hujan. "Ini persoalan serius karena unsur plastik tidak bisa di urai kecuali dikelola secara benar," tegasnya.

Adanya peningkatan volume sampah berbahan campuran plastik ini juga akibat belum ada komitmen bersama seluruh Parpol dan calo legislatifnya untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup "Nah, sekarang sudah terlanjur basah, DLH mau tidak mau harus berinisiatif jemput bola ke 40 Panwascam lalu kelola sampah-sampah itu," desak Sabilillah.

Halaman:

Editor: Didin Harian Bogor Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x