Bahas Konflik Palestina dan Israel, KJB Diskusi Dengan Doktor dari Palestina dan Jurnalis Indonesia

- 25 Oktober 2023, 18:47 WIB
Pendiri dan Direktur Asia Middle East Center for Research and Dialog (AMEC), Dr. Muslim Imran
Pendiri dan Direktur Asia Middle East Center for Research and Dialog (AMEC), Dr. Muslim Imran /KJB for Harian Bogor Raya

Israel ternyata mengontrol ketat kehidupan dan segala aktivitas rakyat Palestina. Beberapa di antaranya, membatasi pergerakan keluar masuk orang dan barang di seluruh Wilayah Pendudukan dan menerapkan hukum militer otoriter atas rakyat Palestina.

Dilansir dari Al-Jazeera, terdapat aturan setebal 97 halaman, yang disebut Prosedur Masuk dan Tempat Tinggal bagi Orang Asing di Area Judea dan Samaria (PDF), menggantikan dokumen empat halaman saat ini. Judea dan Samaria adalah istilah yang digunakan pemerintah Israel untuk menyebut Occupied West Bank atau Wilayah Pendudukan Tepi Barat

Sedangkan di Wilayah Pendudukan Jalur Gaza, Israel telah menerapkan blokade sejak tahun 2005. Artinya seluruh wilayahnya, termasuk perbatasan udara, darat dan laut dikuasai penuh oleh Israel.

Baca Juga: Hamas Angkat Suara Soal Peringatan Relokasi dan Evakuasi Penduduk Gaza

Sebagai mantan koresponden, Taza juga menilai, pentingnya penggunaan nama Wilayah Pendudukan Palestina (Occupied Palestinian Territory) dalam setiap pemberitaan dan diskursus. “Penggunaan nama tersebut sesuai dengan hukum dan konsensus internasional serta dapat menunjukkan ketimpangan kekuatan antara Palestina dan Israel” jelasnya. Selain itu, penggunaan nama ini akan menekankan bahwa Israel punya kewajiban untuk melindungi setiap warga Palestina yang hidup di wilayah pendudukan militer Israel. 

Taza menambahkan, kemerdekaan Palestina tidaklah mustahil dan dapat diraih dengan dukungan solid komunitas internasional. "Indonesia sebagai negara besar yang pernah dijajah memiliki kekuatan besar untuk menggaungkan suara-suara negara Global South, bahwa kita tidak suka berperang. Kita harapkan, semakin banyak suara-suara perdamaian untuk mengakhiri hal ini," jelasnya. 

Ilustrasi, Palestina menang melawan Israel
Ilustrasi, Palestina menang melawan Israel /Freepik/hosnysalah

Jurnalisme Damai

Sementara, jurnalis Hafiyah Yahya juga menyebutkan peran media dalam mengawal isu yang ada di Palestina dan Israel tak hanya dipandang sebagai jurnalisme perang tetapi sebagai jurnalisme damai. 

Baca Juga: Curhat MUI Soal Narasi yang Berkembang Terkait Hamas

Menurutnya, deretan diksi yang digunakan dalam menulis pemberitaan soal Palestina dan Israel harus mampu mendorong langkah perdamaian, bukan semakin memperkeruh atau memanaskan keadaan. 

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah