Ribuan Nyawa di Palestina Melayang, Akibat Peperangan Israel dan Hamas

- 15 Oktober 2023, 18:43 WIB
Seorang wanita Palestina dan anak-anak bereaksi pascaserangan Israel di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Seorang wanita Palestina dan anak-anak bereaksi pascaserangan Israel di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, pada Sabtu, 14 Oktober 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

HARIAN BOGOR RAYA - Ketika ribuan nyawa menghilang banyak anak yang kehilangan orang tua dan keluarganya. Peperangan antara Israel dan Hamas yang terjadi lagi sepekan ini, nampak tidak kunjung reda .

Sekitar 2329 orang tewas dan 9714 orang mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel yang diklaim telah menjatuhkan 6000 bom. Sedangkan perpecahan peperangan tersebut menewaskan 1300 orang warga Israel.

Konflik Israel Palestina yang telah memakan waktu hampir sepekan, menjadikan Angkatan udara Israel menargetkan menghancurkan Hamas yang berada di jalur Gaza.

Baca Juga: Hamas Angkat Suara Soal Peringatan Relokasi dan Evakuasi Penduduk Gaza

Media Timur Tengah Al Jazeera mengungkapkan Kamar mayat di rumah sakit setempat bahkan kewalahan menampung jenazah yang tewas akibat gempuran Israel.

"Kamar mayat rumah sakit di Gaza kewalahan karena banyaknya korban tewas dalam serangan udara Israel, sehingga menggunakan truk es krim dan kendaraan makanan berpendingin untuk menyimpan jenazah," demikian laporan yang disampaikan Al Jazeera pada Minggu yang dikutip dari pikiran rakyat.com, 15 Oktober 2023.

Konflik Israel Palestina ini membuat warga Gaza terjebak. Mereka kekurangan bahan pangan, tidak adanya aliran listrik di rumah mereka dan tidak adanya pasikan air, setelah selama sepekan ini pasokan air dihentikan dari Israel.

Baca Juga: Israel Menyatakan Akan Mengerahkan Kekuatan serta Membalas Dendam Untuk Menghancurkan Hamas

Air merupakan masalah bagi orang-orang yang berada di jalur Gaza. Sebanyak lebih dari 2 juta orang mengalami krisis air lantaran kehabisan pasokan air. Selama sepekan ini tidak ada pasokan air usai pasokannya dihentikan dan tidak diizinkan masuk oleh Israel. Hal itu diungkapkan oleh Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x