HARIAN BOGOR RAYA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan soal situasi di Rumah Sakit Al-Shifa.
Situasi di Rumah Sakit Al-Shifa saat ini mengerikan dan berbahaya. Terutama, sepanjang tiga hari terakhir. Fasilitas Rumah Sakit Al-Shifa tidak punya pasokan listrik. Bahkan, kekurangan air, serta konektivitas internet buruk.
Kondisi Rumah Sakit Al-Shifa yang digambarkan di atas, jelasnya, menyebabkan rumah sakit ini kesulitan dalam memberikan perawatan penting.
Baca Juga: 100 Jenazah di RS Al-Shifa Gaza Bergelimpangan
Sementara, jumlah pasien yang meninggal mengalami peningkatan secara signifikan, katanya, sembari mengulangi seruannya untuk gencatan senjata di wilayah kantong Palestina.
Perlu diketahui, pihak WHO sudah menyebutkan Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza tidak lagi melaksanakan operasi sebagai fasilitas kesehatan. Pasalnya, jumlah kematian pasien alami peningkatan.
“Sayangnya, rumah sakit tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit. Dunia tidak bisa tinggal diam ketika rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat orang menemukan kematian, kehancuran dan keputusasaan,” kata Tedros dalam media sosial X.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Kota Bekasi, Ribuan Warga Tumpah di Jalan Ahmad Yani
Sementara, pihak Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk terhadap rumah sakit-rumah sakit, tempat tinggal dan rumah ibadah – sejak Hamas melancarkan serangan lintas batas atas serangan Israel pada 7 Oktober 2023.