100 Jenazah di RS Al-Shifa Gaza Bergelimpangan

- 13 November 2023, 15:15 WIB
Rumah sakit Al-Shifa dan Al-Quds di Gaza tutup, begini kondisi konflik Israel-Palestina hari ini.
Rumah sakit Al-Shifa dan Al-Quds di Gaza tutup, begini kondisi konflik Israel-Palestina hari ini. /(foto ilustrasi) Unsplash/ Hoshino Ai

HARIAN BOGOR RAYA - Sedikitnya saat ini ada 100 jenazah di rumah sakit Al Syifa Palestina yang harus dikuburkan oleh staf rumah sakit tersebut. Jenazah tersebut merupakan korban pembantaian dari agresi agresi militer Israel.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Gaza Mai al-Kaila. Ia juga mengungkapkan bahwa selain mengurusi korban jiwa pihak rumah sakit juga harus menghadapi kenyataan penumpukan limbah medis di kompleks rumah sakit. Kondisi itu membuat Rumah Sakit Al-Shifa tidak menerima lagi pasien baru.

Sementara itu di camp pengungsi balatan nablus terjadi bentrokan antara pejuang Palestina dengan angkatan bersenjata penjajah Israel. Sedangkan di Urip Selatan nablus ada dua remaja berusia belasan tahun ditembak penjajah Israel. Keduanya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Sumber Energi Menipis, Layanan Komunikasi di Jalur Gaza Diperkirakan Akan Terhenti

Bahkan, Al Jazeera melaporkan bahwa siapapun yang berada di dekat rumah sakit ditembaki oleh penembak jitu penjajah Israel. Dan di Beit Rima, Ramallah dilaporkan bahwa penjajah Israel melakukan penggerebekan, mencari tangki air.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina Munir Al-Borsh mengungkapkan, penjajah Israel terus melakukan pengeboman di sekitar rumah sakit selama tiga malam berturut-turut. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan membuat kuburan massal untuk menguburkan 100 jenazah di Rumah Sakit Al-Shifa.

"Hampir setiap menit terjadi pengeboman yang sangat kejam, dengan target jalan masuk kompleks (rumah sakit)," ucapnya.

Baca Juga: WHO Kehilangan Kontak dengan RS Al-Shifa di Gaza 

Menurutnya, mereka terkepung di dalam kompleks rumah sakit Al Shifa, aktivitas ambulan dari rumah sakit pun terhalang akibat pengeboman yang dilakukan oleh penjajah Israel.

Menurut keterangan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau OCHA dampak dari pembantaian yang dilakukan penjajah Israel sejak 7 Oktober 2023, 45 persen tempat tinggal di Gaza dilaporkan hancur atau rusak. Setidaknya 41 ribu tempat tinggal hancur dan 222.000 rusak.

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah