Itu artinya, dengan menerapkan adab yang dicontohkan Rasulullah tersebut, seseorang dapat menciptakan lingkungan yang ramah, santun serta egaliter di antara kolega, masyarakat dan keluarga yang bertandang. Selain, juga menjauhkan rasa dengki, dendam dan prasangka buruk.
Dalam Islam, memperlakukan tamu dengan baik juga dianggap sebagai sebuah ibadah dan tindakan yang akan dihitung sebagai amal baik di hadapan Allah SWT.***
Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Adab Menerima Tamu dalam Islam: Pedoman Etika dalam Berinteraksi dengan Orang Lain