Penting! Orangtua Perlu Tahu Kondisi Anak Terindikasi Diabetes

29 Maret 2023, 08:35 WIB
Ilustrasi diabetes anak. /Pixabay/Myriams-Fotos/

HARIAN BOGOR RAYA - Lebih khusus pada saat malam hari, anak penderita diabetes lebih sering buang air kecil daripada frekuensi normal.

“Bila sebelumnya anak sudah tidak ‘ngompol’ kemudian ‘ngompol’ lagi, hal yang pertama bisa kita pikirkan ini adalah diabetes, usia anak berapapun bisa 'ngompol' karena ini,” jelas Guru Besar Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran Bidang Ilmu Kesehatan Anak, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, FAAP, FRCPI.

Lalu, penurunan berat badan drastis selama 2-6 minggu bisa jadi indikasi anak penderita diabetes.

Baca Juga: Hanya Sebab Tertentu Bagi Pasien Diabetes Tidak Disarankan Puasa

Meski sering makan, tubuh anak tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan.

Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut.

"Selain itu, sejumlah lokasi pada tubuh anak diabetes akan mengalami akantosis nigrikans, atau terlihat menghitam, seperti pada leher, ketiak, hingga jari-jari,” ujar Aman.

Baca Juga: Diabetes Tipe 2 Pada Anak Meningkat, IDAI Buka-bukaan Sebaran Kasus Diabetes Tipe 2 Pada Anak

Diketahui prevalensi kasus diabetes melitus tipe-1 pada anak meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023.

Pada tahun 2010 prevalensi kasus diabetes melitus terhadap anak di Indonesia hanya 0,028 per 100 ribu jiwa. Kemudian, pada tahun 2023 prevalensi kasus diabetes melitus menjadi 2 per 100 ribu jiwa.

Guru Besar Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran Bidang Ilmu Kesehatan Anak, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, FAAP, FRCPI membeberkan beberapa ciri yang bisa mengindikasikan anak terkena diabetes.

Baca Juga: Cegah Kenakalan Remaja Pada Anak Sekolah, Bhabinkamtibmas Sukamakmur Gelar Police Goes to School

“Masih banyak ororatua belum sadar bahwa diabetes juga dapat menyerang anak-anak, mereka pikir ini hanya penyakit keturunan, padahal diabetes bisa menyerang siapapun,” kata Aman, pada konferensi pers “Cegah Diabetes Prematur pada Anak dan Remaja” di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/3).

Ada beberapa ciri yang dapat mengindikasikan anak terkena diabetes, Aman, yang juga merupakan Dokter Spesialis Anak itu menyebut ketika anak banyak makan dan minum bisa menjadi indikator.

Anak dengan diabetes akan merasa lapar dan haus terus-menerus meski baru selesai makan dan minum. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi.

Baca Juga: Penting! Saran Dokter Buat Orangtua Tangani Epilepsi Pada Anak

Rasa haus yang dialami bukan sekadar sensasi, melainkan disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh dehidrasi.

“Tanda diabetes itu banyak makan, banyak minum, banyak buang air kecil, berat badan turun, dan lemas atau loyo,” kata dia.

Rasa haus terus-menerus menyebabkan anak selalu minum, namun tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler