Ahli Beri Penekanan Penting Soal Makanan Laut

- 26 April 2024, 14:44 WIB
ILUSTRASI makanan laut yang disajikan restoran khas Thailand.*
ILUSTRASI makanan laut yang disajikan restoran khas Thailand.* /pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Ahli memberikan penekanan, bahwa Anda tidak perlu menghilangkan makanan laut sama sekali. Penting untuk memilih dengan hati-hati. PFAS itu bahan kimia yang bisa ditemukan dalam air dan lingkungan. Konsentrasinya memiliki variasi pada berbagai jenis makanan laut. Konsumsi makanan laut dengan kadar PFAS yang rendah, plus mengolahnya dengan benar bisa membantu mengurangi risiko paparan yang tidak aman.

"Makanan laut merupakan sumber protein tanpa lemak dan asam lemak omega yang sangat baik, namun mungkin juga mengandung PFAS atau merkuri, jadi penting bagi kita untuk menjadi konsumen yang berhati-hati. Hal ini sangat penting bagi kelompok rentan, seperti orang hamil dan anak kecil," kata penulis penelitian soal penelitian spesies laut, Megan Romano.

Masih terkait makanan laut, Anda bisa pilih spesies yang menurut peneliti mengandung PFAS dalam jumlah lebih rendah. Contohnya nila. Ikan yang lebih kecil seperti nila atau sarden umumnya cenderung lebih rendah kontaminannya.

Baca Juga: Lima Kru Kapal Motor KM Sweet yang Tenggelam di Perairan Laut Banda Ditemukan Selamat

"Kuncinya adalah mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup beragam makanan sehat dan sumber protein," kata Romano. 

Hal itu terungkap dalam sebuah studi baru soal konsumsi spesies laut tertentu secara teratur bisa meningkatkan risiko paparan zat perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl (PFAS), yang biasa disebut sebagai “bahan kimia selamanya”.

Dilansir dari laman Health melalui Antara, penelitian yang dilakukan pada penduduk Portsmouth, New Hampshire menemukan keberadaan PFAS dalam berbagai produk, dengan konsentrasi tertinggi pada udang dan lobster.

Baca Juga: Gempa 6 Magnitudo Terjadi di Timur Laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara

PFAS adalah bahan kimia produksi yang digunakan dalam segala hal mulai dari pakaian hingga insulasi kabel listrik. Bahan-bahan tersebut tidak terurai sepenuhnya sehingga berakhir di udara dan perairan, mencemari makanan dan minuman kita.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x