Dokter Beberkan Beda Bedah MICS dan Bedah Jantung Konvensional

14 Juli 2023, 12:41 WIB
Ilustrasi jantung /Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Bedah jantung invasif minimal itu prosedur pembedahan jantung melalui sayatan kurang dari 5 cm di bawah dada untuk mengakses jantung. Metode tindakan bedah invasif minimal atau Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) berbeda dengan bedah jantung konvensional dimana akses jantung harus melalui sayatan besar untuk membelah tulang dada (sternotomy).

Operasi yang bisa dilakukan dengan minimal invasif mencakup hampir semua jenis patologi di tubuh manusia yang mengenai jantung baik itu bawaan maupun generatif misalnya penyakit jantung koroner dan pergantian katup jantung.

Masih terkait jantung, keunggulan dan manfaat yang didapatkan pasien dari operasi MICS ini, yakni nilai kosmetik yang lebih baik karena luka operasi yang kecil, komplikasi yang minimal serta lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih singkat untuk efisiensi biaya.

Baca Juga: Data Kebocoran Katup Mitral, Bikin Doktor UI Temukan Teknik Baru Operasi Kebocoran Katup Jantung Ana

Pasien usai operasi MICS dapat kembali beraktivitas normal dengan lebih cepat, sehingga menghasilkan kualitas hidup yang baik bagi pasien.

Berbicara biaya, Marketing Director Heartology Cardiovascular Hospital, dr Harmeni Wijaya, MD mengatakan jumlah uang yang harus dikeluarkan tidak sampai berkali-kali lipat operasi konvensional dan ini tergantung alat yang akan dipakai.

"Operasi katup misalnya, tergantung jenis katup yang dipakai," tutur dia.

Baca Juga: Penjelasan Pakar Bedah Soal Teknologi Medis Terkini untuk Penyakit Jantung

Pakar bedah toraks kardiovaskular, dr Dicky Allgheri Wartono dari Heartology mengatakan ada sejumlah kondisi yang membuat pasien sakit jantung tidak memungkinkan menjalani tindakan bedah invasif minimal atau Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS), salah satunya bertubuh sangat gemuk.

"Prosedur untuk pasien yang kurus pun sudah sangat panjang, kalau pada pasien gemuk tidak sampai kadang-kadang alat-alatnya ke dalam jantung sehingga tentunya tidak bisa dioperasi," ujar dia, dilansir dari Antara.

Dicky mengatakan, pasien perlu memiliki berat badan minimal 40 kg demi optimalnya instrumen yang digunakan. Menurut dia, belum ada instrumen yang optimal pada pasien sakit jantung dengan bobot tubuh di bawah 40 kg.

Baca Juga: Dokter Ungkap Tujuan Pemasangan Ring Jantung Pada Pembuluh Darah Jantung

Bentuk dada pasien yang tidak normal juga menjadi sebab pasien tak bisa menjalani operasi invasif minimal. Selain itu, pasien dengan fungsi jantung sudah tidak bagus dan pernah menjalani operasi jantung sebelumnya.

"Pasien kalau sebelumnya pernah operasi jantung begitu kita buka enggak bisa dilihat apa-apa karena semuanya lengket, enggak bisa bedakan mana jantung, selaput jantung, semua berbahaya," kata Dicky.

Dia tidak menganjurkan pasien dengan riwayat operasi jantung menjalani bedah invasif minimal karena memakan waktu yang sangat lama sehingga melelahkan pasien maupun dokter yang mengoperasinya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler