Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ketahui beberapa tahap pemeriksaan kondisi gagal jantung. Pemeriksaan kondisi gagal jantung itu seperti pemeriksaaan fisik guna menilai keluhan dan beberapa tanda khas, pemeriksaan rekam jantung (EKG) untuk dugaan adanya kelainan jantung, dan pemeriksaan ekokardiografi jantung untuk menilai struktur dan fungsi jantung.
Selanjutnya, ada pemeriksaan kondisi gagal jantung lainnya yang harus dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium darah. Tujuan pemeriksaan ini guna menunjang diagnosis (NTproBNP atau BNP) maupun menilai berbagai kelainan penyerta yang berkaitan (misal fungsi ginjal, diabetes melitus, anemia, fungsi tiroid, kadar zat besi, dan lain sebagainya).
Masih terkait pemeriksaan kondisi gagal jantung, adapun pemeriksaan pencitraan itu pemeriksaan lanjutan berupa ekokardiografi transesofageal (melalui kerongkongan)/MRI jantung/pencitraan nuklir/CT Scan jantung. Hal ini dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis maupun menentukan penyebab pasti dari gagal jantung.
Baca Juga: 7 Bahaya Merokok Yang Perlu Anda Tahu, Salah satunya Menyebabkan Stroke dan Serangan Jantung
Demikian disampaikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Leonardo Paskah Suciadi
Terapi yang dapat digunakan untuk kondisi gagal jantung, antara lain mengubah gaya hidup menjadi sehat. Misalnya, diet rendah garam dan pembatasan asupan cairan baik dari minum maupun makanan, upaya menurunkan berat bada, meningkatkan kapasitas latihan dan olahraga.
Selain itu, dokter akan melakukan identifikasi dan mengobati penyebab yang mendasari gagal jantung. Misalnya, jika terdapat penyakit jantung koroner yang berat, dokter akan melakukan intervensi pemasangan stent atau bahkan operasi bedah sepintas jantung (bypass).
Baca Juga: Deretan Hal Bisa Perburuk Kesehatan Jantung Anak Muda
Dokter juga akan mengombinasikan obat-obatan khusus gagal jantung yang perlu diminum rutin untuk jangka panjang. Jika gagal jantung sudah berada di tahap stadium lanjut, maka diperlukan prosedur khusus untuk meminimalisirnya.
