Studi Terbaru Soal Covid-19 Selama Kehamilan, Ibu Hamil Wajib Tahu

- 30 Maret 2023, 10:26 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Pixabay/Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA- Sebuah studi baru mengeksplorasi soal hubungan gangguan perkembangan saraf dan infeksi Covid-19 selama kehamilan fokus pada perbedaan risiko antara keturunan laki-laki dan perempuan.

“Risiko perkembangan saraf yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 (Covid-19) ibu, secara tidak proporsional tinggi pada bayi laki-laki, konsisten dengan peningkatan kerentanan laki-laki yang diketahui dalam menghadapi paparan prenatal merugikan,” kata penulis utama jurnal tersebut, Andrea Edlow.

Peneliti lain, Roy Perlis, mengatakan mereka berharap bisa memperluas kelompoknya dan terus-menerus melakukan perkembangan penelitian, karena studi yang lebih besar dengan masa penelitian lebih lama diperlukan untuk membuat temuan mereka dapat diandalkan.

Baca Juga: Industri Pariwisata Pertanyakan Cara Jadi Lebih Hijau, Ada Beberapa Hambatan Pasca Pandemi Covid-19

“Kami berharap untuk terus memperluas kelompok ini, dan mengikuti mereka dari waktu ke waktu, untuk memberikan jawaban yang lebih baik tentang efek jangka panjang,” katanya.

Studi ini didukung oleh National Institute of Mental Health, Simons Foundation dan National Institute of Child Health and Human Development di Amerika Serikat.

Perlu diketahui, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open menemukan bahwa bayi laki-laki berisiko menderita gangguan perkembangan saraf ketika ibunya tertular virus COVID-19 selama kehamilan.

Baca Juga: Jeno NCT Dream Positif Covid-19, SM Entertainment Buka Suara Soal Jadwal NCT DREAM

Dilaporkan Medical Daily beberapa waktu lalu, studi tersebut mengeksplorasi risiko gangguan perkembangan saraf antara anak perempuan dan laki-laki dari ibu dengan infeksi SARS-CoV-2 selama kehamilan.

Tim peneliti ingin menentukan apakah keturunan laki-laki atau perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan otak saat terpapar virus di dalam plasenta.

Tim menganalisis data dari 18.355 bayi yang lahir setelah Februari 2020 dari ibu yang dites positif COVID-19 melalui tes reaksi berantai polimerase.

Baca Juga: Berhasil Kendalikan Pandemi Covid-19, Pemerintah Akan Berikan Penghargaan Kepada Pemda

Penelitian baru yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) Amerika Serikat, menemukan bahwa bayi laki-laki lebih mungkin menerima diagnosis gangguan perkembangan saraf dalam 12 bulan pertama setelah lahir daripada perempuan.

“Temuan ini menunjukkan bahwa anak laki-laki yang terpapar SARS-CoV-2 di dalam rahim mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan saraf,” tulis mereka, dilansir dari Antara.

Setelah memperhitungkan ras, etnis, usia ibu, status prematur, dan faktor lainnya, tim menemukan bahwa riwayat positif COVID-19 ibu dikaitkan dengan kemungkinan diagnosis perkembangan saraf hampir dua kali lipat lebih tinggi pada bayi laki-laki pada usia 12 bulan. Namun masalah ini tidak ditemukan pada bayi perempuan.

Baca Juga: Peneliti Imbau Vaksinasi, Simak Studi Kekebalan Alami dan Orang Pernah Terinfeksi Covid-19

Studi sebelumnya menetapkan hubungan antara infeksi lain selama kehamilan dan gangguan perkembangan saraf pada anak-anak, termasuk gangguan spektrum autisme.***

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x