Berbeda dengan anus, stoma tidak memiliki katup sehingga pengeluaran feses tidak bisa dikontrol oleh pasien. Untuk itu, kantong kolostomi perlu terus terpasang.
Menurut Nuhonni, orang dengan stoma biasanya mengalami permasalahan sosial, budaya, dan psikologis. Misalnya, mereka menjadi tidak percaya diri ketika ingin berkontribusi dengan lingkungan sekitarnya sehingga kadang mereka merasa terisolasi dari teman dan keluarga.
Selain itu, masalah lainnya yang dihadapi ostomate di antaranya makanan yang tidak biasa dan suplai air yang berbeda agar tidak mengganggu fungsi stoma, keringat akan mempengaruhi melekat atau tidaknya stoma appliance (peralatan stoma) sehingga harus selalu membawa persediaan.
Baca Juga: Waspada Saat Musim Pancaroba, Berbagai Penyakit Ini Berpotensi Muncul
Untuk itu, Anggota Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia (YKI) itu mengatakan, butuh intervensi atau pendekatan paliatif kepada orang dengan stoma untuk membantu mereka secara menyeluruh. Intervensi tersebut juga perlu dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan.
"Dengan adanya intervensi psikososial yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap pasien kanker kolorektal, seperti dengan adanya peningkatan harapan hidup pasien," kata Nuhonni.***