Penting! Ambang Batas Tekanan Darah Hipertensi di Rumah dan Tekanan Darah di Rumah Sakit

- 18 Mei 2023, 15:50 WIB
Ilustrasi tekanan darah.
Ilustrasi tekanan darah. /Pixabay/soc7/

.

HARIAN BOGOR RAYA - Soal ambang batas terkena hipertensi itu jika pemeriksaan tekanan darah di rumah didapati angka 135/85. Dan di poliklinik atau rumah sakit ambang batas hipertensi adalah 140/90.

Jika angka tekanan darah di atas 180/100 dan sudah ada gejala, segera evaluasi dengan dokter di rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan berikutnya.

Selain rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah, seseorang pun perlu mengenali faktor risiko yang memberatkan hipertensi. Faktor risiko hipertensi itu riwayat keluarga, berat badan berlebih, kebiasaan makan makanan dengan kandungan garam berlebih, kurang aktivitas atau olahraga, konsumsi alkohol dan penyakit penyerta lain, seperti kolesterol tinggi dan asam urat.

Baca Juga: Deretan Buah Positif Buat Kesehatan, Termasuk Penambah Darah Bagi Penderita Anemia

"Harus disadari sebenarnya hipertensi bisa dicegah. Kalau sudah didiagnosis hipertensi bisa dikendalikan karena bisa merusak semua organ yang punya pembuluh darah, organ vital jantung, ginjal, otak, mata, pembuluh darah semua kena. Kalau semua kena untuk mengembalikannya tidak bisa," ucap Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi RS MRCCC Siloam Semanggi, dr. Tunggul D. Situmorang.

Tunggul menyarankan jika terdiagnosis hipertensi atau memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, perlu dilakukan perubahan gaya hidup seperti sering berolahraga, mengurangi makanan mengandung garam dan menurunkan berat badan secara perlahan. Perbaikan gaya hidup bisa dilakukan 3-6 bulan untuk memperbaiki tekanan darah ke batas normal.

Jika tidak memiliki faktor risiko hipertensi, Tunggul menyarankan pengukuran tekanan darah dilakukan setahun sekali dengan ambang batas di bawah 140/90.

Baca Juga: Pakar Beberkan Perubahan Jam Tidur dan Risiko Hipertensi 

Ia pun mengatakan, tekanan darah harus diukur secara rutin serta baik dan benar untuk mendeteksi tekanan darah tinggi hipertensi yang akurat.

"Seluruh dunia sekarang diarahkan untuk mengukur tekanan darah yang baik dan benar. Jadi, tidak bisa sekali diukur 160/90 dia hipertensi, itu mungkin hipertensi," kata Tunggul saat acara edukasi hipertensi di Jakarta, Rabu.

Mengukur tekanan darah, kata Tunggul, sebaiknya dilakukan ketika seseorang dalam keadaan istirahat dan tidak terburu-buru. Mengukur tekanan darah yang baik dan benar dilakukan pada pagi dan malam hari dengan alat ukur tekanan darah digital.

Baca Juga: Risiko Tidur Tengah Malam dan Setelahnya, Kardiovaskular Hingga Hipertensi

Pengukuran bisa dilakukan tiga kali dalam sehari dengan waktu jeda masing-masing 1 sampai 2 menit. Pengukuran pertama, menurut Tunggul, umumnya lebih tinggi.

"Umumnya yang pertama lebih tinggi. Kalo tetap tinggi itu disebut hipertensi," ucap dokter yang menamatkan pendidikan spesialis penyakit dalam di Universitas Indonesia, dilansir dari Antara.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah