Pentingnya RJP Bagi Korban Tenggelam Hingga Segera Bawa.Ke Fasilitas Kesehatan

- 24 Mei 2023, 14:48 WIB
Ilustrasi tenggelam.
Ilustrasi tenggelam. /PIXABAY/geralt

HARIAN BOGOR RAYA - Penanganan resusitasi jantung paru (RJP) bisa dilakukan dengan melakukan kompresi bagian tengah dada korban tenggelam sebanyak 15 kali untuk anak-anak atau 30 kali untuk dewasa. Lalu, berikan dua kali bantuan napas buatan mulut ke mulut dan pola dilakukan berulang sampai korban bernapas atau sadar.

Mengeluarkan air yang tertelan pada korban tenggelam juga bisa dengan cara menutup hidung korban tenggelam sehingga air yang tertelan bisa terdorong ke luar dari mulut.

Pastikan juga kehangatan tubuh korban tenggelam dengan mengganti pakaian basah korban tenggelam dan menyelimuti tubuh korban tenggelam. Lalu, periksa fisik untuk mengetahui cedera pada bagian tubuh korban tenggelam dan rawat cedera yang ada.

Baca Juga: Remaja Tenggelam di Bendungan Pauh Pangean Kuansing Ditemukan Meninggal

Setelah memberikan pertolongan pertama, penolong harus segera membawa korban tenggelam ke fasilitas kesehatan atau tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

Demikian penjelasan Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Rawat Intensif Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Ririe Fachrina Malisie. Ia membagikan langkah-langkah dalam memberikan pertolongan pertama pada korban tenggelam.

"Prinsipnya adalah pertolongan dalam air dan pertolongan setelah kita berhasil tarik atau keluarkan korban dari dalam air dan melakukan (penanganan) di unit kesehatan. Tujuan utamanya adalah menyelamatkan nyawa," kata Ririe, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Update Kapal Evelyn Tenggelam di Perairan Guntung Inhil Riau, Korban Tewas 11 Orang  

Ketika melihat seseorang sedang tenggelam, korban tenggelam, harus segera dievakuasi dari air secepat mungkin. Ririe mengingatkan penolong tidak boleh panik dan segera memanggil bantuan.

Jika posisi korban mudah dijangkau, raih tangan atau tubuh korban dengan tangan atau alat yang mudah mengapung seperti ban atau papan yang bisa dijadikan pegangan oleh korban.

Jika jarak korban di luar jangkauan, dekati korban menggunakan perahu atau penolong bisa berenang mendekati korban. Ririe mengingatkan penolong harus memiliki kemampuan berenang dan penyelamatan yang baik.

Baca Juga: Lagi-lagi Terjadi, Akibat Tenggelam Saat Berenang Seorang Pria Meninggal Dunia

Jika korban tenggelam dalam kondisi sadar dan tidak panik, evakuasi korban dengan melingkarkan salah satu tangan penolong pada tubuh korban melewati kedua ketiak korban atau menarik kerah baju korban. Sedangkan jika korban mengalami panik saat tenggelam, buat korban menjadi tidak banyak bergerak untuk memudahkan evakuasi.

Setelah mengeluarkan korban dari air, pastikan tubuh korban dibaringkan dengan posisi kepala, leher, dan punggung dalam satu garis lurus untuk menghindari cedera tulang belakang.

Setelah membaringkan korban, periksa dan buka jalan napas korban dengan membuka baju dan menyingkirkan benda-benda yang menghambat laju napas korban sambil mengelap tubuhnya agar dia tidak kedinginan. Ririe mengatakan wajah korban perlu menghadap ke atas sebelum penolong memberikan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (RJP).***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah