Penyakit Polio 72 Persen Tidak Ada Gejala, Ketahui Penyebaran dan Pencegahannya

- 30 Juli 2023, 10:06 WIB
Ilustrasi polio
Ilustrasi polio /Tangkapan layar Vidio.com

HARIAN BOGOR RAYA - Penyakit polio sekira 72 persen tidak memiliki gejala. Tetapi, setiap kali anak dengan polio buang air besar sembarangan, mereka bisa menjadi agen penularan dengan 24 persen gejalanya hanya selesma atau common cold biasa dan tidak bergejala lain.

Lalu, satu persen lainnya bisa mengalami kelumpuhan yang sifatnya permanen baik di lengan atau tungkai. Dan dua sampai 10 persen di antara yang lumpuh akan meninggal karena menyerang ke otot pernapasan. Sampai saat ini tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan polio.

"Pencegahannya diberikan vaksin tetes sebanyak 4 dosis, 2 dosis vaksin polio yang suntik, di 4 dan 9 bulan diberikan. Cuci tangan yang benar saat menggunakan toilet, pastikan makanan dimasak dengan baik dan airnya harus bersih,” kata dokter spesialis anak Universitas Indonesia, sekaligus dokter anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Anton Dharma Saputra.

Baca Juga: Belum Ada Obat Sembuhkan Pengidap Polio, Kemenkes Kabarkan Cara Perawatannya

Program imunisasi ini tidak hanya diberikan saat bayi namun terus berlanjut hingga anak menginjak usia sekolah dasar dengan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang digelar bulan Agustus untuk imunisasi MR dan November untuk imunisasi difteri.

Ia pun mengatakan, dengan melakukan imunisasi, masyarakat bisa memutus rantai penularan penyakit berbahaya dan menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Dengan melakukan imunisasi bagi kita dan anak, kita bisa melindungi orang lain karena ada herd immunity dimana kita memutuskan penularan suatu penyakit dengan cara meningkatkan cakupan imunisasi," ucap Anton dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Beberapa Penyakit Hingga Gangguan Imunitas Anak dalam Jangka Panjang

Namun realitanya kata Anton, menurut data WHO, masih ada satu dari lima anak di dunia belum mendapatkan vaksin dan setiap 20 detik anak di dunia meninggal karena penyakit yang seharusnya bisa di cegah dengan imunisasi.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x