Komitmen Pemerintah Kendalikan Demam Berdarah Dengue Saat Musim Hujan

- 22 Januari 2024, 09:38 WIB
Ilustrasi penyakit demam berdarah dengue.
Ilustrasi penyakit demam berdarah dengue. /41330/Pixabay.com

HARIAN BOGOR RAYA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menyebut, Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 memiliki komitmen guna mengendalikan DBD sebagai bagian dari strategi peningkatan pengendalian penyakit.

Pengendalian ini mencakup aktivitas semacam pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit, penguatan health security, peningkatan cakupan penemuan kasus dan pengobatan, serta pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penguatan sanitasi total berbasis masyarakat.

Pada tingkat individu, selain melalui vaksinasi, bisa melalui menerapkan 3M Plus. Seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi agar dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti serta penggunaan abate.

Baca Juga: Gejala Demam Berdarah Hingga Kebocoran Plasma

Lalu, Plus itu menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan menggunakan obat anti-nyamuk.

Sementara, seiring masuknya vaksin dengue sebagai bagian dari rekomendasi pencegahan demam berdarah dengue (DBD) pada anak dan dewasa, pembahasan seputar khususnya efektivitas hingga efek samping vaksin pun mengemuka, salah satunya oleh Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K).

Dia berpendapat vaksin sebagai salah satu strategi nasional Indonesia dalam pencegahan DBD perlu diberikan pada kelompok masyarakat yang berisiko. Data menunjukkan DBD menyerang anak usia 5-14 tahun, dengan angka kematian pada kelompok usia anak di bawah 14 tahun berkisar antara 66 persen.

Baca Juga: Saran Penting Jika Ada yang Positif Menderita Demam Berdarah

Di sisi lain, anak-anak rentan terinfeksi dengue karena mereka berada dekat dengan populasi nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, waktu aktif nyamuk bersamaan dengan jadwal aktivitas anak-anak pada umumnya, yaitu pada siang hari dengan puncaknya pukul 08.00–13.00 serta 15.00–17.00.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x