Studi Ungkap Hal Penting, Kaitan Antara Asam Arakidonat dan Gangguan Bipolar 

- 3 Mei 2024, 05:35 WIB
Ilustrasi gangguan bipolar, simak 12 tanda-tandanya.
Ilustrasi gangguan bipolar, simak 12 tanda-tandanya. /Pixabay/geralt

HARIAN BOGOR RAYA - Studi tentang kaitan antara asam arakidonat dan gangguan bipolar memang memberikan pengetahuan baru yang menarik. Ini bisa menjadi langkah penting untuk memahami lebih dalam tentang penyebab dan pengobatan gangguan bipolar.

Rekomendasi studi preklinis tambahan dan uji acak terkendali diperlukan untuk memahami manfaat pencegahan atau terapi potensial dari suplemen asam arakidonat, masuk akal. Studi preklinis tambahan dan uji acak terkendali akan membantu memperdalam pemahaman tentang potensi pencegahan atau terapi dari suplemen asam arakidonat, terutama bagi populasi yang memiliki sintesis alami asam arakidonat yang lebih rendah dan asupan diet terbatas.

Masih soal gangguan bipolar, peneliti memberi rekomendasi studi preklinis tambahan dan uji acak terkendali diperlukan untuk memahami manfaat pencegahan atau terapi potensial dari suplemen asam arakidonat, terutama bagi orang-orang dengan sintesis alami asam arakidonat yang lebih rendah dan asupan terbatas dari sumber-sumber diet.

Baca Juga: Studi Ungkap Hasil Pemeriksaan Frekuensi dan Rasa Vaping Hingga Kolerasinya

"Temuan kami juga mendukung jalur potensial untuk intervensi kesehatan presisi yang difokuskan pada nutrisi awal kehidupan untuk memastikan bahwa bayi dan anak-anak menerima cukup asam arakidonat dan asam lemak tak jenuh ganda lainnya untuk mendukung perkembangan otak yang optimal, yang juga dapat mengurangi risiko gangguan bipolar," kata Dr. Stacey.

Para peneliti telah menemukan kaitan menarik antara sebuah asam lemak omega-6 yang ditemukan dalam telur, unggas, dan makanan laut dengan risiko tereduksi untuk gangguan bipolar.

Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis, mulai dari puncak emosional yang intens (mania atau hipomania) hingga ke surut (depresi).

Baca Juga: Peneliti Beberkan awal Esketamine Hingga Depresi Pasca Melahirkan

Dilansir dari Medical Daily melalui Antara, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penyakit bipolar sangat dipengaruhi oleh genetika, tetapi penyebab yang tepat belum diketahui.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah