Risiko Penting Diketahui, Virus dari Kutub Utara Bisa Picu Wabah Penyakit

- 27 Januari 2024, 16:26 WIB
Foto Ilustrasi virus Covid-19.
Foto Ilustrasi virus Covid-19. /Pixabay/Geralt/

HARIAN BOGOR RAYA - Ada risiko nyata terkait kemungkinan ada virus dari kutub utara dimana ia bisa memicu wabah penyakit. Kemungkinan itu seperti bentuk polio kuno. Ilmuwan dan masyarakat diimbau agar memilik asumsi bahwa hal seperti ini bisa saja terjadi kapanpun.

Demikianlah diungkap ahli virus dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, Marion Koopmans terkait virus dari kutub yang memicu wabah penyakit.

Ahli genom Jean-Michel Claverie dan ilmuwan material Chantal Abergel Pada tahun 2023 menemukan beberapa megavirus permafrost, salah satunya berasal dari 48.500 tahun yang lalu. Kemudian, tahun 2014, para peneliti dari Universitas Aix-Marseille-lah yang pertama mengisolasi virus dari lapisan es purba.

Baca Juga: Benarkah Nyamuk ber-Wolbachia Membawa Virus LGBT ? Ini Penjelasannya

Permafrost sendiri merupakan jenis tanah atau sedimen yang tetap membeku selama sebagian besar tahun. Umumnya, selama setidaknya dua tahun berturut-turut. Ditemukan di daerah dingin seperti Kutub Utara dan Antartika, permafrost mengandung es, tanah, dan bahan organik.

Lantaran kondisinya membeku, ada kemungkinan peran penting dalam melestarikan peninggalan tumbuhan dan hewan purba. Namun, peningkatan suhu global menjadi ancaman bagi permafrost, yang menyebabkan pencairan, yang dapat melepaskan karbon dan metana yang tersimpan, sehingga memperparah perubahan iklim.

Perlu diketahui, ketika dunia belum “bersih” total atau berhasil memenangkan pertempuran melawan COVID-19 dan varian-varian baru yang muncul, sebuah ancaman baru berpotensi muncul, yakni virus zombie.

Baca Juga: Banyak Virus Dusta Tentang Air Mineral Disorot Najwa Shihab di Acara Aqua Media Gathering

Virus zombie atau virus yang membeku di lapisan es Kutub Utara beresiko dapat lepas akibat pemanasan global dan menimbulkan wabah penyakit atau pandemi. Para ilmuwan menyebut mikroba Methuselah sebagai virus zombie.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah