Dokter Ungkap Hal Penting dari Gejala Hingga Penanganan DBD

- 28 Februari 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi DBD atau Demam Berdarah Dengue.
Ilustrasi DBD atau Demam Berdarah Dengue. /mikadago/pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Pemantauan harian terhadap pasien DBD adalah kunci dalam menangani kasus DBD. Saat trombosit pada tubuh turun di bawah 100.000 mikro liter, perawatan medis harus segera dilakukan.

Sementara, gejala klinis yang umumnya dialami pasien DBD adalah timbulnya demam, nyeri di belakang mata, nyeri sendi, mual, muntah, dan muncul bintik merah pada kulit.

"Kalau sudah demikian maka kita memahami tahap-tahap dari perjalanan klinisnya, ada fase demam satu sampai tiga hari, lalu fase kritis tiga sampai enam hari dan fase pemulihan enam sampai 10 hari," kata Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. dr. Soroy Lardo, soal DBD.

Baca Juga: 4 Warga Kabupaten Bogor Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes Gencar Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Penanganan yang baik pada fase kritis dapat memainkan peran kunci untuk mencegah komplikasi serius. Pada fase pemulihan, pasien umumnya direkomendasikan untuk beristirahat selama lima hari karena sisa virus masih ada dalam tubuh.

Bagi Soroy, pasien DBD terkadang masih merasa lemah dalam tiga minggu. Ia pun mengatakan, seseorang yang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) kali kedua, memiliki risiko yang lebih berat dibanding serangan pertama.

"Jadi, DBD itu akan menjadi berat kalau serangan yang kedua, namanya infeksi sekunder," kata Soroy, dilansir dari Antara. 

Baca Juga: Ada 422 Kematian pada Kasus DBD Sejak Awal Tahun 2023

Dia mengatakan bahwa menurut sebuah penelitian, infeksi sekunder akan menimbulkan kompleks antibodi.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah