Peneliti Beri Peringatan Soal Penggunaan Vape dan Covid-19

- 29 Februari 2024, 16:07 WIB
Ilustrasi vape atau rokok elektrik. (ANTARA/Pexels/Jonathan Cooper)
Ilustrasi vape atau rokok elektrik. (ANTARA/Pexels/Jonathan Cooper) /

HARIAN BOGOR RAYA - Para peneliti memberi peringatan terkait temuan bahwa pengguna vape untuk berhati-hati pada produk yang digunakan dalam vaping. Termasuk mendorong mereka untuk berhenti dari kebiasaan vaping.

"Mungkin yang terbaik bagi para vaper adalah berhenti vaping untuk melindungi kesehatan mereka dan menghentikan ketergantungan nikotin. Jika mereka tidak bisa berhenti vaping, lebih baik untuk menghirup aerosol yang dihasilkan dari cairan e-rokok dengan pH asam atau dengan asam benzoat untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 yang ditingkatkan yang disebabkan oleh nikotin, propilen glikol, dan gliserin nabati. Namun, inhalasi asam benzoat memiliki risikonya sendiri, dan data masih terbatas tentang topik ini," kata Prue Talbot, seorang penulis studi, soal vape.

Sementara itu, para peneliti mengakui, hubungan antara rokok elektrik atau vape dan kerentanan terhadap SARS-CoV-2 kompleks lantaran ketersediaan beragam cairannya dan model yang berbeda.

Baca Juga: Bahaya Jangka Panjang Vape Bagi Kesehatan, Australia Akan Melarang Impor Rokok Elektrik Ini Pada Tahun Depan

"Studi kami hanya menggunakan e-rokok Classic Tobacco Flavor JUUL dan BLU Classic Tobacco. Bahkan hanya dengan dua e-rokok ini, kami menemukan bahwa aerosol dan bahan-bahan individu menghasilkan efek yang berbeda pada infeksi SARS-CoV-2," kata Phandthong.

Peringatan dari para peneliti kepada pengguna rokok elektrik, karena sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa vape dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oleh SARS-CoV-2 atau virus yang menyebabkan COVID-19.

Dikutip dari Medical Daily melalui Antara, studi yang dilakukan oleh Universitas California, Riverside menemukan bahwa bahan-bahan tipikal dari cairan vaping, propilen glikol/gliserin nabati atau dengan penggunaan nikotin meningkatkan kerentanan terhadap infeksi COVID-19 melalui mekanisme yang berbeda. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal American Journal of Physiology.

Baca Juga: Saran Penting Jika Anda Punya Gejala-gejala Flu Mirip Covid-19

Namun demikian, penambahan asam benzoat ke dalam cairan e-rokok mencegah peningkatan kerentanan yang terkait dengan propilen glikol, gliserin nabati, dan nikotin, demikian disampaikan para peneliti.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah