Peneliti Beberkan Peningkatan Kasus Pubertas Dini Selama Pandemi Covid-19

- 2 Oktober 2023, 12:48 WIB
Pubertas dini pada anak.
Pubertas dini pada anak. /Freepik

HARIAN BOGOR RAYA - Ada laporan peningkatan kasus pubertas dini yang meningkat selama pandemi COVID-19. Guna menguji apakah pubertas dini ada kaitannya dengan peningkatan penggunaan perangkat pemancar cahaya biru selama periode itu, para peneliti dari Rumah Sakit Kota Ankara Bilkent dan Universitas Gazi di Turki menganalisis efek paparan cahaya biru pada jaringan testis tikus jantan muda.

Masih soal pubertas dini, ada penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontier in Endocrinology, peneliti memeriksa 18 tikus betina setelah membagi menjadi tiga kelompok yang sama: kelompok kontrol, kelompok dengan paparan cahaya biru selama enam jam, dan kelompok dengan paparan cahaya biru selama 12 jam.

“Tanda-tanda pubertas pertama terjadi secara signifikan lebih awal pada kedua kelompok yang terpapar cahaya biru, dan semakin lama durasi paparan, semakin dini pula permulaan pubertas,” kata para peneliti dalam rilis beritanya.

Baca Juga: Fakta Galon Guna Ulang Sebabkan Gangguan Reproduksi

Peneliti mengamati penurunan kadar melatonin, peningkatan hormon reproduksi (estradiol dan hormon luteinizing) dan perubahan fisik pada jaringan ovarium tikus yang terkena cahaya biru, yang mengindikasikan permulaan pubertas dini. Tikus yang terkena sinar biru selama 12 jam menunjukkan tanda-tanda kerusakan sel dan peradangan pada ovariumnya.

“Untuk pertama kalinya, kami menemukan hubungan langsung antara paparan cahaya biru dan pubertas dini pada tikus jantan,” kata Dr. Aylin Kılınç Uğurlu, peneliti utama studi itu.

“Temuan kami selaras dengan penelitian kami sebelumnya pada tikus betina, yang juga menunjukkan efek serupa, sehingga memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang bagaimana cahaya biru dapat memengaruhi pubertas pada tikus jantan dan betina”.

Baca Juga: Apa itu Sindrom Ovarium Polikistik, Berbahayakah? Ini Solusinya

Para peneliti mengatakan meskipun hasil yang sama tidak dapat dipastikan pada manusia, temuan ini menunjukkan bahwa cahaya biru merupakan faktor risiko terjadinya pubertas dini.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x