Penyakit Endometriosis dan Penyebaran Informasi Kesehatan Reproduksi

- 8 Maret 2024, 22:54 WIB
Ilustrasi endometriosis
Ilustrasi endometriosis /Freepik/diana.grytsku/

HARIAN BOGOR RAYA - Penyakit endometriosis banyak ditemukan dalam keadaan sudah parah. Pasalnya, lingkungan kurang mendukung perihal penyebaran informasi mengenai kesehatan reproduksi. Hal itu mempengaruji situasi penyakit endometriosis.

Sperma itu kemungkinan kecil bisa bertemu dengan sel telur lantaran kondisi kerusakan saluran tuba akibat dari perlengketan pada rongga perut. Itulah kondisi endometriosis tahap lanjut.

"Endometriosis tahap lanjut menimbulkan banyak konsekuensi perlekatan pada rongga perut dan salah satu konsekuensi perlekatan hebat menyebabkan terjadi kerusakan pada saluran tuba kanan kiri, sehingga tidak ada kesempatan untuk terjadinya pertemuan sel telur dan sperma, maka pasien tentu harus mengikuti program bayi tabung," jelas Dr.dr. Kanadi Sumapraja, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Hal Penting Soal Endometriosis yang Menimpa Perempuan Usia Produktif

Jika hal itu terjadi, perlu ada terapi jangka panjang memakai obat yang bisa menyeimbangkan kadar hormon estrogen guna menekan dampak buruk endometriosis.

"Tujuan terapi jangka panjang ini untuk menyelamatkan fungsi kesuburan pasien, ini fungsi kenapa harus segera dikenali dan diterapi," kata Kanadi.

Ia pun mengatakan, selain masalah genetik, faktor lingkungan juga dapat berpengaruh pada kondisi endometriosis.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Pemkot Jakarta Ajak Warga Kelola Sampah Rumah Tangga

Masih kata dia, polutan yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen yang memperburuk kondisi endometriosis.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x