Dokter Beri Saran Penting Soal Hormon Kortisol dan Minum Kopi

- 19 Januari 2024, 13:49 WIB
Ilustrasi-kopi hitam
Ilustrasi-kopi hitam /Karawangpost/Foto/Pixabay-cocoparisienne

 

HARIAN BOGOR RAYA - Seorang dokter umum merangkap dokter gawat darurat dari National Health Service di Inggris, Suraj Kukadia atau yang lebih dikenal sebagai dr Sooj memberi saran agar kita menunggu hingga tingkat kortisol turun sebelum meminum kopi. Biasanya, hal itu terjadi di pertengahan pagi, yakni sekitar pukul 09.39-11.30.

Masih terkait kopi, kortisol sendiri adalah hormon steroid punya peran penting dalam mengatur respons tubuh terhadap stres, mengontrol metabolisme, menekan peradangan, mengatur tekanan darah, gula darah, dan siklus tidur bangun.

Tingkat kortisol tertinggi terjadi saat pagi hari. Karena itu, jika Anda mengganggu ritme sirkadian ini, maka bisa punya dampak pada kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Hal Penting Soal Minum Kopi dan Aktivitas Tidur

Bagi Cleveland Clinic di AS, tingkat kortisol paling tinggi terjadi 30 hingga 45 menit setelah bangun tidur. Dokter Sooj memperingatkan, mengganggu ritme sirkadian bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Termasuk gangguan tidur, suasana hati, dan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, serta obesitas.

Sementara, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Translational Psychiatry pada 2020 menemukan hubungan antara gangguan ritme sirkadian dengan gangguan kejiwaan. Contohnya adalah depresi, gangguan bipolar, kecemasan, dan skizofrenia.

Seiring dengan perkembangan, minum kopi seolah telah menjadi kebiasaan banyak orang di berbagai negara. Seorang ahli mengingatkan meminum kopi di pagi hari mungkin bukan pilihan terbaik.

Baca Juga: Dari Secangkir Kopi Hadirkan Inspirasi, Berikut Kata Bijak Tentang Kopi

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x