Anak-anak juga bisa tantrum, ujarnya, jika mengalami infeksi, gangguan tidur, lelah, atau lapar serta belum punya keterampilan menanggulangi perasaan sendiri.
itu mengatakan bahwa tantrum dapat terjadi pada anak usia 18 bulan sampai empat tahun.
Menurut dia, lama dan frekuensi tantrum akan berkurang seiring dengan pertambahan usia anak. Trisna menjelaskan, tantrum merupakan bagian dari perkembangan emosional normal pada anak, tetapi bisa menjadi abnormal jika berlanjut dan tidak diintervensi.
Baca Juga: Langkah Penting Agar Orangtua Bisa Amati dan Pandu Kebiasaan Makan Anak
Oleh sebab itu, ia mengatakan, penting bagi para orang tua untuk mengetahui tahapan perkembangan emosional anak berdasarkan usia.
Menurut dia, anak pada usia 15 bulan sudah bisa merasakan kesedihan dan emosi orang lain, pada usia 22 bulan sudah bisa menentang jika dilarang, dan pada usia dua tahun sudah bisa mengendalikan emosi.
"Usia tiga tahun sudah bisa berbagi dengan orang lain tanpa diminta, empat tahun sudah bisa menunjukkan rasa bahagia, takut, marah, karena perkembangan emosional sudah terbentuk dengan baik," kata
Dokter lulusan Universitas Udayana ini.***