Hasil Penelitian Ungkap Kanker Paru-paru Hingga Perokok dan Mantan Perokok

- 23 Mei 2024, 13:09 WIB
Ilustrasi kanker paru-paru
Ilustrasi kanker paru-paru /Pixabay/geralt/

HARIAN BOGOR RAYA - Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari 53 ribu individu kena kanker paru-paru sepanjang masa tindak lanjut dan 6.351 orang meninggal sebab kanker paru-paru.

Risiko kematian akibat kanker paru-paru lebih tinggi pada mantan perokok yang sudah berhenti lima tahun atau lebih dan beralih ke e-sigaret daripada pada mantan perokok yang berhenti lima tahun atau lebih tetapi tidak menggunakan e-sigaret.

Di antara perokok yang berhenti merokok kurang dari lima tahun dan beralih ke e-sigaret, risiko kanker paru-paru maupun kematian akibat kanker paru-parunya tinggi.

Baca Juga: Dokter Ungkap Fakta Prevalensi Usia Perokok Turun Hingga Kanker Paru-paru

Catatan peneliti, hubungannya terutama tinggi pada mantan perokok dalam kelompok usia 50 hingga 80 tahun dengan riwayat merokok 20 tahun atau lebih.

E-sigaret dan elemen pemanas terbukti mengandung senyawa karbonil seperti formaldehida, asetaldehida, akrolein, dan diasetil serta logam beracun seperti kromium, nikel, dan timbal, yang diketahui bersifat karsinogenik. Racun-racun ini juga ada dalam rokok konvensional.

Perokok yang berhenti menggunakan sigaret dan beralih ke vape atau rokok elektrik masih menghadapi risiko tinggi terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan mereka yang benar-benar berhenti mengonsumsi nikotin menurut hasil studi.

Baca Juga: Gejala Kanker Paru-paru yang Kadang Tidak Disadari

Hasil studi terkini yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan The American Thoracic Society in San Diego menunjukkan bahwa di antara para perokok yang beralih ke vape, risiko kanker paru-paru utamanya tinggi pada mereka sudah dianggap berisiko tinggi dan direkomendasikan menjalani pemeriksaan.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah