Dokter Ungkap Fakta Prevalensi Usia Perokok Turun Hingga Kanker Paru-paru

- 18 April 2024, 16:12 WIB
Ilustrasi rokok, ilustrasi merokok
Ilustrasi rokok, ilustrasi merokok /Pexels/Basil MK/

HARIAN BOGOR RAYA - Prevalensi usia perokok mulai turun. Kini, anak yang memiliki usia 5-9 tahun sudah mulai mencoba merokok. Maka, anak itu bisa terkena kanker paru pada usia 14 tahun. Lalu, yang termuda bisa pada usia 10 tahun lantaran paparan asap rokok yang terus-menerus di dalam keluarga.

Hal ini pun bisa terjadi sebab anak bisa merasa bosan. Dan anak mencoba hal baru karena sering melihat orangtuanya atau lingkungan sekitar yang merokok untuk mengusir kebosanan.

Sementara, bukan saja karena asap rokok, kanker paru juga bisa terjadi karena beberapa faktor risiko lainnya. Contohnya radiasi sinar x-ray, polusi udara, gas radon dari tanah, penyakit TBC, riwayat tumor dan kanker pada keluarga, pekerja tambang dan paparan asap dengan kandungan tobacco.

 Baca Juga: Anjuran Penting Soal Kebersihan Mulut Selama Ibadah Puasa Hingga Dampak Buruk Rokok dan Vape

Ermondo mengingatkan untuk melakukan medical check up jika merasa memiliki risiko tersebut dan menjauhi segala produk yang menghasilkan asap dari pembakaran. Gunakan masker untuk menyaring polusi dan virus serta berolahraga untuk memperbaiki pernapasan.

Dokter spesialis Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular RSUP Fatmawati dr. Ermono Superaya Sp. BTKV mengatakan bahaya asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama risiko kanker paru baik pada perokok aktif maupun perokok pasif. 

“Kenapa rokok sumber dari penyakit kanker paru karena semua isinya bahan kimia, jadi hanya kenikmatan sementara tapi bisa menimbulkan kesulitan seumur hidup bagi diri sendiri maupun keluarga,” kata Ermono dalam diskusi kesehatan dengan tema “Tumor Paru karena Merokok? Bagaimana Mengatasinya” di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Sebuah Rujukan Studi Ungkap Soal Anak Terpapar Asap Rokok

Ia mengatakan risiko terbesar pasien terkena kanker paru adalah pria usia 50 tahun ke atas dan yang sering terpapar asap atau polusi pada pekerjaannya. Ermono juga mengatakan wanita, baik yang bekerja maupun ibu rumah tangga tidak menutup kemungkinan bisa terkena risiko kanker paru dari paparan asap rokok di rumah meskipun tidak merokok. 

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x