Tips Bagi Orangtua Memonitor Anak Belajar

- 7 Juni 2024, 09:27 WIB
Ilustrasi anak belajar bahasa inggris secara online melalui channel youtobe, didampingi ibu./ pexels.com @August de Richelieu
Ilustrasi anak belajar bahasa inggris secara online melalui channel youtobe, didampingi ibu./ pexels.com @August de Richelieu /

HARIAN BOGOR RAYA - Ada anak yang harus melalui proses auditori atau memakai pendengaran anak saat sedang belajar. Lalu, ada anak yang harus menggunakan visual atau penglihatan anak. Termasuk ada anak yang mengandalkan kinestetik, dimana anak harus praktik langsung, baru bisa belajar.

"Jadi, kalau belajar, ada yang harus mendengarkan frekuensi suara gurunya naik-turun dulu agar dia lebih mudah paham. Ada yang visual banget, jadi kalau belajar mesti diwarnai, dibikin bagan-bagan. Repot ya, tapi buat saya yang anak visual senang dengan yang begitu. Terus ada juga anak yang mesti praktik langsung baru mengerti," kata psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Fabiola Priscilla.

Sejak usia dua tahun, anak sudah mulai belajar. Dan pada anak, sejak berusia dua tahun, maka, ibu mulai bisa memonitor pembelajaran anaknya. Tambahnya, anak sangat percaya dengan perkataan ibunya.

Baca Juga: Anjuran Bagi Orangtua dan Guru dalam Hadapi Anak, Termasuk Cara Komunikasi

Maka, diksi atau pilihan kata yang digunakan ibu lebih mudah anak persesikan daripada orang lain, guru atau teman-temannya. "Kata yang paling anak-anak percaya itu perkataan ibunya, ya pak. Makanya ibu harus pintar memilih kata-kata yang positif," kata Fabiola, dilansir dari Antara.

Anak, lanjutnya, tidak bisa langsung divonis susah belajar jika gaya belajar anak saja belum dipahami oleh orang yang mengajarinya. "Jadi tidak boleh di awal menghakimi anak lambat belajarnya, kalau kita tidak paham beberapa aspek yang mendukung perkembangan anak," kata Fabiola.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah