Sebaran Awan Panas Gunung Merapi Jangkauannya Meluas Hingga Puluhan Kilometer dari Puncak Merapi

11 Maret 2023, 19:11 WIB
erupsi Gunung Merapi di kabupaten Magelang / ANTARA / /

HARIAN BOGOR RAYA - Awan panas guguran Gunung Merapi terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik.

Hujan abu tipis akibat erupsi Gunung Merapi itu dilaporkan terjadi di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi yang di antaranya mencapai Kota Magelang, Jawa Tengah.

Sebaran abu Gunung Merapi juga dilaporkan menjangkau hingga wilayah Wonosobo, Jawa Tengah atau mencapai 33 km dari puncak Merapi.

Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Suara Gemuruh, BPBD Boyolali Ambil Tindakan

"Jauhnya sebaran abu Merapi ini tidak berarti kemudian erupsinya sangat besar karena ini tergantung kekuatan angin juga tapi memang intensitasnya saat ini terhitung cukup besar," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat konferensi pers virtual.

Hingga saat ini, Budi mengatakan BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.

Masih kata dia, berdasarkan pantauan sejak meluncur pertama pada pukul 12.12 WIB hingga 16.00 WIB, awan panas guguran tercatat ke luar dari Merapi sebanyak 24 kali.

Baca Juga: Gunung Merapi Mengeliat, Sebanyak Tujuh Kali Gugurkan Lava Pijar

"Setidaknya intensitasnya terbesar kedua setelah (erupsi) pada 27 Januari 2021. Saat itu rentetan awan panasnya sebanyak 52 kali ke arah Kali Boyong," kata dia.

Sementara, hujan abu tipis dari Gunung Merapi mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Temanggung.

Kini, hujan abu tipis dari Gunung Merapi telah meluas hingga wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Demikian informasi soal hujan abu tipis dari Gunung Merapi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi di Temanggung, Sabtu, 11 Maret 2023.

Baca Juga: Kondisi Terkini Gunung Api Semeru

Sementara, Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan awan panas guguran yang ke luar dari Gunung Merapi pada Sabtu memiliki jarak luncur sejauh 4 kilometer ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Perlu diketahui, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).

Baca Juga: Gunung Merapi Mengeliat, Sebanyak Tujuh Kali Gugurkan Lava Pijar

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, Agus mengatakan, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Peristiwa awan panas akibat guguran Gunung Merapi terjadi pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.

Toifur menyebutkan sejumlah wilayah yang terdampak hujan abu Merapi, antara lain Kecamatan Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Temanggung, Bulu, dan Parakan.

Baca Juga: PVMBG Mengabarkan Gunung Karangetang Mengalami Erupsi

"Meskipun hujan abu relatif tipis, kami membagikan masker kepada masyarakat, terutama para pengendara untuk melindungi pernapasan, antara lain dilakukan di Pertigaan Kranggan dan Perempatan Kowangan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Baca Juga: Gunung Semeru di Lumajang Keluarkan Awan Panas, PVMBG Tunjukkan Data

Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

BBPTKG juga menyebut apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Saat ini status Gunung Merapi masih dalam level III atau 'siaga' sejak November 2020. ***

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler