Harga Gabah Capai Rp750.000 Per Kuintal, Pemilik Penggilingan Jerit Rugi Besar

- 12 Februari 2023, 19:41 WIB
Ilustrasi - Gabah hasil panen padi
Ilustrasi - Gabah hasil panen padi /Instagram/@joko_nurtaqwa/

“Jika dari satu kuintal gabah bisa menghasilkan beras 60 kg, itu sudah bagus. Paling bagus bisa mencapai 65 kg, tapi keseringannya bisa hanya diperoleh sekitar 58-59 kg jika petani yang mempeoses pembersihannya kurang baik, karena kondisi gabah bisa kotor banyak sampah,” sebutnya lagi.

Menurut Rastia, untuk sementara, dia berhenti memasok beras ke pedagang dengan risiko kehilangan pelanggan. Sejumlah penjual beras telah diputus dan baru akan dikirim kembali setelah adanya pasokan gabah dengan harga yang wajar.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bersepeda Pagi di Kota Medan, Ini Loh Yang Dilakukan

“Sekarang terkadang saya mencari beras dari pihak lain untuk memasok ke pedagang menjaga terputusnya langganan itupun pengirimannya kurang lancar bisa berminggu-minggu, sebagian lagi diputus sementara karena barang tidak ada. Disiasati dengan pengiriman bergilir setiap dua minggu sekali, jumlah pengirimannya terbatas asal mengirim,” sebut Rastia yang berupaya mencari beras ke Cianjur dan Sukabumi.

Menurutnya, jika dipaksakan menggiling gabah dengan harga beli Rp750.000 per kuintal dan harga jual hanya Rp13.000 per kg, maka hanya akan memperoleh uang sebesar Rp780.000.

Uang tersebut bukan pendapatan bersih karena harus dipakai membeli solar, ongkos kerja dua orang dengan upah masing-masing Rp100.000, belum lagi uang makan untuk pekerja.

Baca Juga: 2024, Xiaomi Akan Banting Setir di Industri Otomotif, Cek Persiapannya

“Masih mending kalau gilingannya banyak, kalau hanya lima sampai 6 ton, masih siang pekerjaan sudah selesai sementara upah kerja tetap sama, pembelian solar juga tetap sama, ongkos angkut untuk pengiriman beras juga demikian. Jadi kalau dihitung kerugiannya lebih besar,” kata Rastia.

Dia mengaku baru akan beroperasi lagi ketika diwilayahnya sudah memasuki musim panen, yang diperkirakan sekitar tiga mingguan lagi. Setelah musim panen, diperkirakan gabah akan melimpah karena akan banyak petani yang menjual gabahnya begitu padi didipanen.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah