Cegah Obesitas, Dokter Spesialis Anak Bagikan Tips Kebutuhan Kalori Anak

- 5 Maret 2023, 18:46 WIB
Ilustrasi: Obesitas pada anak.
Ilustrasi: Obesitas pada anak. /PIXABAY/ esudroff

Pada fase pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), misalnya, orang tua perlu dipastikan paham mengenai kebutuhan makan anak dalam bentuk gizi seimbang. Ini artinya, anak membutuhkan makan sesuai kebutuhan, bukan keinginan dia atau orangtua.

Seorang anak membutuhkan makanan dengan komposisi gizi, meliputi karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta zat mikro lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan anak dan usia tumbuh kembangnya. Dalam hal ini, orang tua perlu paham untuk menghindari asupan kalori berlebih pada anak mereka, demi terhindar dari risiko obesitas.

Makanan olahan, makanan beku, kalengan dan snack sebaiknya dihindari untuk dikenalkan pada anak. Sebaiknya kenalkan anak pada makanan segar dan olahan sendiri. Hidangan ayam lebih baik ketimbang nuget, kemudian memasak sendiri daging cincang dari pada sosis. Sangat penting memilih makanan segar, seperti buah-buahan dan sayuran segar.

Baca Juga: Posyandu Nuri 1 Berikan Pelayanan Kesehatan Untuk Balita dan Ibu Hamil

Selain pola makan, pemilihan cara memasak yang tepat juga penting. Orang tua perlu mengurangi memasak makanan dengan cara digoreng, misalnya hanya maksimal dua kali dalam sepekan. Sementara selebihnya, mengatur cara memasak dengan menumis, membuat sop bening, membuat pepes dan memanggang karena cara ini dinilai sangat efektif mengurangi asupan kalori anak.

Di sisi lain, literasi gizi juga bisa dengan membiasakan membaca label kemasan pada produk makanan dan minuman. Orang tua bisa memperhatikan jumlah kalori yang tersedia dalam nutrition facts atau informasi nilai gizi sesuai kebutuhan harian. Informasi gizi ini biasanya diukur per penyajian. Jumlah kalori yang ada, misalnya per saji 200 kalori, tetapi setiap satu kemasan mengandung dua kali saran penyajian.

Dengan demikian, apabila sebuah makanan langsung dihabiskan, maka kalori yang dikonsumsi sebanyak dua dikali 200 kalori, yakni 400 kalori. Jumlah ini dikatakan sangat berlebihan untuk sebuah camilan atau makanan selingan.

Baca Juga: Hamil Anak Song Joong Ki, Katy Louise Saunder Kedapatan Beli Perlengkapan Bayi

Saat membaca label pada kemasan, orangtua juga perlu memastikan kadar gula dan kadar garamnya. Menurut dokter, seseorang yang peduli pada kebutuhan gizi pasti akan selalu membaca label kemasan, membatasi porsi kalori, garam, dan gula sesuai kebutuhan harian dan usia anak.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x