Network
HARIAN BOGOR RAYA - DKI Jakarta saat ini diklasifikasikan sebagai kota nomor tujuh dengan pencemaran udara tertinggi di dunia dengan nilai 118. Hal itu tertera pada situs pemantauan IQ Air, Minggu pukul 06.11 WIB,
Kemudian, untuk nomor satu kota tercemar, yakni Delhi di India dengan 157, kedua Karachi di Pakistan (152), ketiga Kuching di Malaysia (136) dan keempat Lahore di Pakistan (136).
Sementara, data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).
Baca Juga: DLH Provinsi DKI Jakarta Curhat, Sudah Lama Pantau Pencemaran Udara dari Perusahaan Kelapa Sawit
Dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan, kualitas udara di DKI Jakarta tidak sehat dengan partikel halus (Particulate Matter/PM) 2,5 pada angka 101-199 pada Minggu pagi hingga pukul 06.00 WIB.
Laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta menyebut di antara lima wilayah, Lubang Buaya di Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 sebesar 103.
Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udara bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Baca Juga: KLHK Siap Tindak Pelaku Pencemaran Udara, Catat Deretan Wilayahnya
