Turunkan Harga Beras, Bapanas Sebut Banyak Kendala

- 22 Februari 2024, 20:16 WIB
Ilustrasi pekerja bulog/RRI
Ilustrasi pekerja bulog/RRI /



HARIAN BOGOR RAYA - Melonjaknya harga beras pasca pemilihan umum berdampak pada daya jual beli masyarakat yang dirasa sangat berat dengan naiknya harga beras dalam sepekan ini.

Menurut Badan Pangan Nasional ( Bapanas)  banyak kendala dalam menstabilkan kembali, pihaknya menyebutkan tidak semua pedagang dalam suatu pasar mau menerima beras murah Bulog, dan ini merupakan salah satu kendala dalam rangka menurunkan harga beras.

"Namun kendalanya begini. Di dalam satu pasar itu tidak semua pedagang pasar mau menerima beras SPHP untuk dijual," ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa dikutip dari RRI, Kamis 22 Februari 2024.

Baca Juga: Bulog Pastikan Stok Cadangan Beras Pemerintah Aman

Ia mencontohkan salah satunya pasar yang dikunjungi Presiden Joko Widodo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Menurutnya pedagangan di sana termasuk yang tidak mau menerima beras SPHP Bulog dan tidak mau menjualnya.

"Seperti bapak Presiden kunjungan ke Grobogan. Maka yang pas dikunjungi Pak Presiden itu yang tidak mau pak, tapi di sebelah banyak yang berjualan," ujarnya. 

Baca Juga: Harga Beras Naik dan Langka, Wapres Ma'ruf Amin Minta Bulog Segera Salurkan Kepada Masyarakat

Untuk itu Bulog, kata Gusti akan memilih para pedagang yang bersedia menjualnya, terkait mkanismenya,  Bulog akan mencatat pedagang yang bersedia lalu mendistribusikan beras SPHP tersebut.

Dengan demikian, ia menegaskan, dengan kondisi ini maka di setiap pasar ada penyeimbang. Di satu sisi ada pedagang yang menjual beras SPHP dengan harga HET, ada pula yang menjual beras komersil.***

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah