BMKG Ungkap Prakiraan Gelombang Tinggi Hingga Modifikasi Czacafĝñ

- 1 April 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi BMKG
Ilustrasi BMKG /

HARIAN BOGOR RAYA - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki prakirakan kondisi gelombang laut akan terjadi di Samudera Hindia selatan. Hal itu memberikan implikasi pada penyeberangan laut di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Lalu di Pelabuhan Gilimanuk dimana ada potensi terjadinya banjir rob.

Harapan pihak BMKG kepada pemerintah daerah (pemda), yakni agar bisa melakukan komunikasi secara aktif terkait kebutuhan di daerah menyangkut keamanan cuaca untuk mengamankan arus mudik Lebaran tahun ini, termasuk bila membutuhkan modifikasi cuaca. 

“Para pemudik atau penyedia jasa angkutan juga diminta untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini di Wilayah Indonesia, BMKG Imbau Waspadai Hujan Yang Disertai Petir

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun siap menerapkan teknologi modifikasi cuaca berbasis siaga atau standby on call. Hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya mitigasi cuaca ekstrem. Juga mengamankan arus perjalanan mudik Lebaran 2024.

“Daerah manapun yang mengalami cuaca memburuk, itulah yang akan dilakukan TMC. Bila ada status tanggap darurat maka TMC pasti akan dilakukan,” kata 

Kebijakan itu, lanjutnya, diambil berdasarkan rapat koordinasi lintas sektoral yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, yang menilai menilai penerapan TMC standby on call itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengamankan arus mudik Lebaran.

Baca Juga: BMKG Beberkan Perkiraan Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan Selatan Jabar-DIY

“Pemerintah mengharapkan melalui penerapan TMC kondisi cuaca dapat dikurangi. Wilayah yang prioritas misalnya Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa (Jawa Barat), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua,” ujarnya.

Hal itu sesuai hasil analisa cuaca BMKG, yang memprakirakan selama arus mudik Lebaran sejumlah daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.

Pada fase pertama sepekan sebelum Lebaran (3-9 April 2024), pihaknya memperkirakan terjadi hujan intensitas sedang-lebat (150 mm – 200 mm). Cuaca ekstremjuga berpotensi meningkatkan gelombang laut mulai dari 1,25 meter -2,5 meter.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, BMKG Menyampaikan Potensi Hujan Terjadi di Provinsi Ini

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam rapat koordinasi bersama Kemenko PMK memprediksi potensi pergerakan masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran tahun ini mencapai 193,6 juta orang atau sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk.

Jumlah pergerakan pemudik tersebut meningkat jika dibandingkan dengan mudik Lebaran tahun lalu yang hanya 123,8 juta orang.

Karena itu Kemenhub menilai informasi dan upaya kesiapsiagaan penanganan cuaca dan iklim menjadi penting, sehingga masyarakat atau penyedia jasa transportasi bisa mengantisipasi dan memperkecil dampak selama masa puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 5 - 8 April 2024. Sedangkan puncak arus balik akan terjadi pada 13 - 16 April 2024.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah