Anggota DPRD Sorot Jalan Khusus Tambang Parung Panjang, Ricky Kurniawan: Pemerintah Lambat, Sangat Lambat!

23 November 2023, 20:06 WIB
H. Ricky Kurniawan, Lc/Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat /Foto: Instagram @rickykurniawan.lc/

 

HARIAN BOGOR RAYA - Usai demo warga Parung Panjang beberapa hari lalu, H. Ricky Kurniawan, Lc, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat menilai pemerintah sangat lambat merealisasikan aspirasi tentang jalan khusus tambang.

Diketahui, saat ini operasional truk bertonase besar atau kendaraan pengangkut tambang dinilai mengganggu aktivitas pengendara lain, hingga pada akhirnya banyak memakan korban jiwa dari waktu ke waktu, dikatakannya para Anggota DPRD Provinsi Jabar tak tinggal diam bahkan sering kali menegur bahkan mendorong tanpa letih kepada Gubernur Jabar saat itu.

Menurutnya selama 5 tahun menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dapil Kabupaten Bogor, dirinya beberapa kali mengusulkan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil namun hingga masa jabatan berakhir dan diganti Pj Gubernur selalu mendesak hal tersebut.

Baca Juga: FAKTA: Pemekaran DOB Bogor Barat dan Bogor Timur Siapkah? Dewan Propinsi Jabar Ricky Kurniawan Jelaskan Ini

"Ya, usulan kami sebagai wakil rakyat kepada gubernur sering kali, kan menyerap aspirasi tugas dewan, realisasi tugas eksekutif, namun kenyataannya pemerintah lambat, sangat lambat", ujarnya kepada awak media, Kamis 23 November 2023.

 

Dirinya juga memaparkan jalan tambang belum teralisasi baru pembebasan lahan, seharusnya gerak cepat. Ia juga berharap agar perusahaan nantinya berkontribusi lebih dalam hal pemeliharaan jalan tambangsolusinya khusus jalan tambang memang satu-satunya jalan keluar di Parung Panjang.

"Dilematis satu sisi warga masyarakat juga banyak bekerja di perusahaan yang ada disana, satu sisi korban juga cukup banyak, solusinya pemerintah harus gerak cepat agar aspirasi masyarakat tentang jalan tambang terwujud", imbuh Anggota DPRD Jabar ini.

Baca Juga: Ribuan Massa Gelar Aksi Demo Jalan Rusak Depan Kantor Kecamatan Parung Panjang

Menurutnya jalan provinsi di sana telah dibangun namun spek jalan provinsi tak sebanding dengan tonase truk, akhirnya cepat rusak, dan perbaikan jalan yang rusak akibat hilir mudiknya truk-truk bertonase besar.

"Waktu itu pembangunan jalan sekitar 10 kilometer, jalan provinsi kekuatannya hanya 8-10 ton, sedangkan truk 30 hingga 40 ton, ya cepat hancur", tambah Ricky Kurniawan.

"Ya harapan saya, pemerintah gerak cepat, sekarang saja baru pembebasan katanya 85 persen, kan' belum fix pembangunan jalan khusus tambang tersebut, belum ketok palu, dan ajak para pengusaha disana ikut membangun", tutupnya.***

Editor: Didin Harian Bogor Raya

Tags

Terkini

Terpopuler