"Posisi presiden itu tidak senyaman yang dipersepsikan, ada tanggung jawab besar, banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan."ujarnya.
"Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, lo nggak plongo, ndak tahu apa-apa, tolol, Firaun. Ya tidak apa-apa, sebagai pribadi saya menerima saja."terangnya.
Namun ia sangat sedih dan kecewa kebebasan berpendapat di tanah air ternyata menghilangkan kesantunan dan budi pekerti luhur yang dianut bangsa. Iya menilai kondisi tersebut sebagai polusi budaya yang berpengaruh terhadap moralitas bangsa.