Menurutnya jalan provinsi di sana telah dibangun namun spek jalan provinsi tak sebanding dengan tonase truk, akhirnya cepat rusak, dan perbaikan jalan yang rusak akibat hilir mudiknya truk-truk bertonase besar.
"Waktu itu pembangunan jalan sekitar 10 kilometer, jalan provinsi kekuatannya hanya 8-10 ton, sedangkan truk 30 hingga 40 ton, ya cepat hancur", tambah Ricky Kurniawan.
"Ya harapan saya, pemerintah gerak cepat, sekarang saja baru pembebasan katanya 85 persen, kan' belum fix pembangunan jalan khusus tambang tersebut, belum ketok palu, dan ajak para pengusaha disana ikut membangun", tutupnya.***