Puluhan warga Desa Sadeng Leuwiliang Protes Keberadaan Limbah Kecap yang Tak Kunjung Dibuang

- 31 Mei 2024, 21:15 WIB
Polsek Leuwiliang Bersama Forkompican Dan Perangkat Desa Sadeng Tangani Sekaligus Pengamanan Terkait Adanya Warga Yang Protes Limbah Kecap di Desa Sadeng
Polsek Leuwiliang Bersama Forkompican Dan Perangkat Desa Sadeng Tangani Sekaligus Pengamanan Terkait Adanya Warga Yang Protes Limbah Kecap di Desa Sadeng /

HARIAN BOGOR RAYA – Puluhan warga Desa Sadeng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Kamis 30 Mei 2024 sekitar pukul 10.30 WIB, menggelar unjuk rasa di gudang limbah kecap yang terletak di Kampung Paku. Unjuk rada yang dipimpin oleh koordinator lapangan, Iman, untuk menyampaikan keluhan mereka terkait bau tidak sedap yang berasal dari limbah kecap di tempat tersebut.

Mereka menuntut kepada pemilik gudang tersebut, untuk segera membuang limbah tersebut jauh dari wilayah sekitar, dikarnakan limbah tersebut dianggap mencemarkan aroma tak sedap.

Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto,SH,.MH menjelaskan terkait Adanya Protes warga, hal itu dipicu oleh limbah kecap yang tidak kunjung diangkut sehingga menimbulkan aroma tidak sedap, mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Baca Juga: Dua Terduga Anggota Kelompok Gangster di Desa Jampang Kemang, Diamankan Aparat Kepolisian

Untuk mengamankan situasi, Polsek Leuwiliang mengerahkan lima personel, yang dibantu oleh tiga personel Koramil Leuwiliang dan lima personel Satpol PP Leuwisadeng.

Sebelumnya, Forkopincam yang terdiri dari Polsek Leuwiliang, Koramil Leuwiliang, dan Kecamatan Leuwisadeng telah berkomunikasi dengan pemilik limbah kecap, yang bernama Unyil.

Sejak Senin, 27 Mei 2024, Sdr. Unyil mulai mengangkut limbah menggunakan mobil pickup. Namun, warga menilai proses pengangkutan terlalu lambat dan meminta penggunaan mobil truk agar limbah bisa segera diangkut.

Baca Juga: Diduga Akibat Korsleting Listrik, Sebuah Kontrakan di Pabuaran Mekar Hangus Terbakar

Menanggapi permintaan warga, Polsek Leuwiliang segera menghubungi Unyil, yang kemudian menyanggupi untuk mencari truk. Dan kemudian sekitar pukul 15.00 WIB truk tersebut dijadwalkan tiba untuk mengangkut limbah kecap.

Melihat truk akan datang, sebagian besar warga mulai meninggalkan lokasi, menyisakan sekitar lima orang yang tetap menunggu di tempat. Hingga pukul 13.15 WIB, situasi tetap aman dan kondusif, meskipun warga masih menunggu kedatangan truk untuk memastikan pengangkutan limbah berjalan sesuai rencana.

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah