UNRWA Beberkan Fakta Situasi Mencekam Berlarut-larut di Gaza, Belasan Stafnya Tewas

12 Oktober 2023, 12:49 WIB
Ilustrasi Palestina. /Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah/

HARIAN BOGOR RAYA - Situasi mencekam berlarut-larut di Jalur Gaza merenggut nyawa, tidak hanya warga Palestina. Termasuk staf Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Hari ini, UNRWA mengumumkan berita tragis bahwa 11 dari staf mereka telah tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober lalu.

Melalui pernyataan resmi, Wakil Direktur UNRWA untuk Urusan Gaza di Palestina, Jenifer Austin, mengonfirmasi kehilangan tragis ini.

"Dengan berat hati saya mengonfirmasi bahwa 11 kolega UNRWA tewas sejak 7 Oktober di Jalur Gaza (Palestina)," kata Austin. Ia pun memberikan detail tentang staf yang meninggal, termasuk lima guru di sekolah UNRWA, seorang ginekolog, seorang insinyur, seorang konselor psikologis, dan tiga staf pendukung. Beberapa dari mereka tewas di rumah mereka bersama dengan keluarganya, menunjukkan dampak mengerikan dari konflik ini pada kehidupan pribadi staf UNRWA.

Baca Juga: Rekam Jejak Fesyen di Palestina, Tetap Berkarya dan Hasilkan Produk Meski Konflik Politik Dengan Israel

Jenifer Austin menyatakan, UNRWA sangat berduka atas kehilangan ini dan berbagi dalam kesedihan bersama kolega dan keluarga korban. Ia menekankan pentingnya melindungi staf Perserikatan Bangsa-bangsa dan warga sipil selama konflik. "Kami menyerukan agar pertempuran dihentikan agar tidak ada lagi warga sipil yang menjadi korban," tegasnya.

Kehilangan staf UNRWA ini mencerminkan betapa seriusnya dampak konflik yang sedang berlangsung di Gaza, tidak hanya pada warga Palestina, namun termasuk upaya kemanusiaan internasional. Komunitas internasional terus mengecam serangan ini dan mendesak agar gencatan senjata segera dilaksanakan untuk mengakhiri penderitaan yang terus berlanjut.

Perlu diketahui, situasi yang mengguncang Jalur Gaza terus memburuk. Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan angka korban yang terus membengkak. Pada Kamis pagi 12 Oktober 2023 waktu setempat, Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi, lebih dari 1.200 warga Palestina tewas akibat serangan Israel. Sementara hampir 5.000 orang lainnya alami luka serius.

Baca Juga: Kemenlu Minta Warga Negara Indonesia Segera Tinggalkan Palestina dan Israel

 

Cek Kondisi Layanan Kesehatan

Palestina

Wakil Menteri Kesehatan Gaza, Yusuf Abu al-Reesh, datang ke Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza, Palestina, untuk mengecek kondisi layanan kesehatan yang telah terbebani oleh lonjakan pasien. Dalam konferensi pers setelah pemeriksaan, al-Reesh mengungkapkan kenyataan yang sangat menyedihkan, "Jumlah martir sudah mendekati angka 1.200, dan sekitar 5.000 orang terluka." Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak, perempuan, dan lansia, menunjukkan dampak tragis dari serangan tersebut.

Kemenkes Gaza sebelumnya telah melaporkan rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, beroperasi pada kapasitas penuh sebagai akibat dari serangan Israel yang semakin brutal. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Esref al-Kudra, juga mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan situasi yang membludak di rumah sakit. Pasien dan korban luka harus ditampung dan dirawat di lantai rumah sakit sebagai tanda kegagalan infrastruktur kesehatan dalam menghadapi tekanan besar ini.

Al-Kudra memperingatkan bahwa Israel terus memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar, menciptakan "bahaya besar" yang berpotensi mengakibatkan "bencana kesehatan dan lingkungan yang parah." Dia menekankan bahwa pendudukan Israel bertanggung jawab atas semua dampak mengerikan ini.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Desak Konflik Israel-Palestina Segera Diakhiri

Situasi ini terus mencatat kerugian yang tak terhitung dalam nyawa dan penderitaan warga Palestina. Komunitas internasional terus menyerukan agar gencatan senjata dijalankan segera untuk mengakhiri pertumpahan darah yang terus berlanjut di Gaza.***

Disclaimer: Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul 1.200 Warga Palestina Tewas Termasuk Anggota PBB, 5.000 Lainnya Terluka Akibat Serangan Israel

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler