Pekerja Migran Asal Myanmar Gambarkan Situasi Saat Ini di Myanmar

23 Februari 2024, 08:47 WIB
ILUSTRASI Myanmar. /Choirun Nisa Ulfa/,*/PIXABAY

HARIAN BOGOR RAYA - Seorang pekerja migran asal Myanmar berusia 43 tahun, Mong A., di Samut Sakhon, rumah bagi komunitas Myanmar terbesar di Thailand, memberikan gambaran situasi saat ini di negara asalnya sebagai sebuah kekacauan.

Mong A. selaku pekerja migran asal Myanmar, bekerja di Thailand lebih dari 20 tahun. Sebutnya, pemerintah mengirim pasukan ke desa-desa untuk mendaftarkan orang-orang berusia 18 tahun ke atas untuk wajib militer selama minimal dua tahun.

“Orang-orang di pihak berlawanan yang mendukung pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi panik, karena harus wajib militer dan berupaya untuk meninggalkan negara ini,” kata Mong A, pekerja migran asal Myanmar itu.

Baca Juga: BUMN DEFEND ID Bantah Jual Senjata ke Myanmar

Banyak dari warga Myanmar yang mengincar Thailand, di mana diperkirakan jutaan orang telah memasuki negara tersebut, dan bekerja sebagai buruh di berbagai sektor seperti pertanian, perikanan, pabrik, dan lain-lain, tambah Mong A.

Sementara, perintah wajib militer oleh pemerintah junta militer Myanmar telah menyebabkan masuknya generasi muda Myanmar ke Thailand, demikian menurut laporan TNA, Kamis.

Thailand adalah negara yang berbatasan dengan Myanmar sepanjang sekitar 2.400 km.

Undang-undang wajib militer yang diberlakukan oleh Myanmar, bertujuan untuk merekrut sekitar 5.000 orang setiap bulan mulai April, telah memicu gelombang baru masuknya migran secara ilegal ke Thailand di sepanjang perbatasan.

Baca Juga: 14 WNI dari Myanmar Korban TPPO Berhasil Dibawa TNI AU Pulang ke Tanah Air

Di Provinsi Tak, unit patroli perbatasan menangkap sekelompok orang yang melintasi perbatasan menuju Thailand.

Otoritas keamanan di provinsi tersebut telah mendirikan pos pemeriksaan pada Selasa (20/2) malam, dan menangkap 18 warga negara Myanmar yang berkumpul di belakang truk pikap.

Hanya berjarak satu jam, mereka memperluas operasi dan menangkap delapan orang lainnya, total 26 orang dalam satu malam.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia: Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan

Myanmar telah mengumumkan bahwa semua pria berusia 18-35 tahun dan wanita berusia 18 hingga 27 tahun harus bertugas di militer di tengah meningkatnya pertempuran dengan kelompok bersenjata dan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).

Di Provinsi Ranong, dilaporkan bahwa hingga seribu pemuda dan pemudi Myanmar telah melintasi perbatasan dari Myanmar setiap hari.

Pasukan keamanan menangkap hampir seratus orang setiap hari ketika para pejabat bersiaga tinggi, melakukan operasi sepanjang waktu untuk memblokir semua rute pelarian.

Baca Juga: Pemerintah Segera Upayakan Evakuasi 20 Warga Negara Indonesia Korban TPPO di Myanmar

Di dermaga Ronong-Kawthaung yang berfungsi sebagai salah satu penyeberangan perbatasan, terlihat peningkatan penumpang kapal dari Myanmar yang melakukan perjalanan ke sisi Thailand. Suasananya ramai dari pagi hingga sore.

Pos pemeriksaan perbatasan permanen di Ranong memungkinkan masuk dan keluar secara sah melalui sistem izin perbatasan. Mereka yang masuk diperbolehkan tinggal maksimal tujuh hari.

Namun sebelumnya, ada sekitar 300-350 warga negara Myanmar yang masuk dan keluar Provinsi Ranong setiap harinya. Saat ini, ada lebih dari 1.000 orang per hari.

Baca Juga: Suga BTS Resmi Wajib Militer, Catat Tanggal dan Pernyataan BIGHIT MUSIC

Sebagian besar penumpang adalah pria dan wanita muda, yang datang bersama keluarga dengan membawa barang bawaan besar seperti yang terlihat selama festival ketika mereka datang mengunjungi kerabat mereka di Thailand. Namun, hal itu biasanya tidak terlihat pada waktu biasanya.

Sementara itu, Pusat Komando Penegakan Maritim Wilayah 3 telah melakukan operasi pengawasan untuk mencegah penyeberangan perbatasan ilegal di sepanjang perbatasan laut Thailand-Myanmar, baik oleh patroli laut maupun tim operasi khusus di sepanjang Sungai Kraburi yang menempuh jarak lebih dari 200 kilometer.***

Sumber: TNA

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler